Berita Klaten Terbaru
Kisah Siswa SDN 1 Bumiharjo Klaten, Belajar di Kelas yang Atapnya Disangga Bambu
Siswa SDN 1 Bumiharjo Klaten sudah terbiasa belajar di bawah bayang-bayang atap ambrol. Mereka berharap atap itu segera diperbaiki.
Penulis: Ibnu DT | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Sejak 3 tahun lalu, siswa SDN 1 Bumiharjo, Desa Bumiharjo, Kecamatan Kemalang, Klaten harus belajar di bawah atap bangunan yang memprihatinkan.
Khususnya pada ruangan kelas 4 dan 5.
Hal itu bisa dilihat dengan terpasangnya dua tiang bambu di setiap kelas tersebut untuk menopang atap agar tidak ambruk.
Baca juga: Kondisi SDN 1 Bumiharjo Klaten Memprihatinkan, Atap Kelas Harus Disangga Bambu Agar Tak Runtuh
Saat dikonfirmasi TribunSolo.com, Cahya Yunita Setiawati (12) siswa kelas 6 SDN 1 Bumiharjo didampingi Kepala Sekolah, Idha Rohmah Wati, Selasa (19/7/2022) itu mengaku jika dirinya sudah beberapa tahun lalu menempati kelas itu.
"Iya pernah menempati dua kelas itu. Itu udah lama beberapa tahun lalu, waktu itu saya kelas 4 SD," jelasnya kepada TribunSolo.com.
Namun dirinya tak mengingat kapan tepatnya bambu itu mulai terpasang di ruang kelasnya saat itu.
"Kalau tahun berapanya masang bambu itu saya nggak tahu," ungkapnya.
Meski begitu dirinya mengaku ada ketakutan tersendiri saat berada di kelas tersebut.
"Ya lumayan takut," jawabnya singkat.
Namun, saat ditanyakan lebih lanjut soal ketakutan yang dia rasakan, tak ada sepatah katapun yang keluar dari bibirnya.
Dirinya hanya terlihat mengangguk-angguk saja ditanya apakah ada ketakutan plafon atau atap itu jatuh.
Meski begitu, dia mengaku belum pernah mendengar atau mendapati benda yang merupakan bagian dari atap itu terjauh saat jam belajar di kelas.
"Saat saya di kelas itu belum pernah terdengar suara apapun dari atap," jelasnya.
Dikatakan Cahya, meski ada keterbatasan ruang kelas, namun dirinya tetap nyaman selama belajar di kelas itu.