Berita Klaten Terbaru
Kisah Siswa SDN 1 Bumiharjo Klaten, Belajar di Kelas yang Atapnya Disangga Bambu
Siswa SDN 1 Bumiharjo Klaten sudah terbiasa belajar di bawah bayang-bayang atap ambrol. Mereka berharap atap itu segera diperbaiki.
Penulis: Ibnu DT | Editor: Ryantono Puji Santoso
"Sudah dianggarkan di tahun 2022 ini, Insyaa Allah dari informasi yang saya terima akan direhab di bulan Oktober," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Idha menegaskan jika kepastian perbaikan bangunan tersebut didapatkan setelah dirinya melakukan komunikasi dengan dinas terkait.
Idha mengaku jika dirinya tak tahu persis kapan bangunan itu rusak, lantaran dirinya baru beberapa bulan menjabat sebagai Kepala Sekolah di tempat itu.
"Kalau kapannya saya kurang tahu pastinya, karena saya baru saja pindah kesini di bulan April (2022) dan saat saya masuk sudah keadaanya seperti ini," ungkapnya.
Dikatakan Kepala Sekolah SDN 1 Bumiharjo itu, bahwa beberapa minggu yang lalu telah dilakukan pemeriksaan untuk melihat kondisi bangunan.
Hasilnya, bagian atap itu masih dinyatakan baik meski ada beberapa bagian sudah lapuk dan menurutnya bagian tersebut yang pasti akan diganti.
Satu bangunan tersebut terdiri dari 4 ruangan yang terbagi dalam 3 ruang kelas dan 1 ruang guru.

"Ada 3 ruangan kelas 4, 5 dan 6 serta satu ruang guru," jelasnya.
Dijelaskan jika total murid di sekolah tersebut ada 109 siswa yang terbagi dalam 6 kelas, sedangkan guru dan petugas administrasi di sekolah tersebut berjumlah 11 orang.
Idha mengaku jika awalnya dirinya juga sempat khawatir jika terjadi hujan lebat terlebih jika ditambah dengan angin.
"Sempat khawatir pasti, karena itu manusiawi jika melihat keadaan gedung yang sudah disangga," ungkapnya.
"Tapi enggak sampai bocor kalau waktu hujan," tegasnya.
Menurutnya, siswa yang ada disekolah tersebut juga masih terlihat nyaman. Meski dengan keadaan saat ini.
Idha menegaskan, jika selama beberapa bulan dia menjabat sebagai kepala sekolah, belum pernah menemui adanya tambahan kerusakan di sekolah itu.
"Jadi selama saya disini, tidak ada yang namanya pergerakan atau pergeseran bangunan atau atap di sekolah ini dan saya juga tidak berharap itu terjadi," pungkasnya.
Jika perbaikan gedung tersebut jadi dilaksanakan tahun ini, pihaknya telah mempersiapkan skenario ruang belajar untuk siswanya.
Diantaranya adalah merubah ruang perpustakaan menjadi ruang kelas sekaligus ruang guru, sedangkan dua kelas lainnya akan dipinjamkan bagunan milik masyarakat sekitar. (*)