Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Jawaban PT Protelindo Soal Warga Tolak Pembangunan Tower di Sumber Solo: Terbuka untuk Komunikasi

PT Protelindo akhirnya buka suara soal penolakan pembangunan tower di kawasan rumah Jokowi. Mereka mengaku sudah mendapatkan izin resmi.

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Agil Tri
Warga saat menutup Gang Kutai Tengah 3, RT 06/RW 08, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jumat (22/7/2022). Warga setempat menolak pembangunan tower telekomunikasi. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - PT Protelindo tetap membuka pintu komunikasi kepada warga Perum Guru Sumber, Gang Kutai Tengah 3, RT 06/RW 08, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.

Hal ini tak lepas dari penolakan warga terhadap pembangunan tower telekomunikasi di lingkungan rumah mereka.

Sebenarnya, izin pembangunan tower tersebut sudah keluar, dengan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) nomor: SK-PBG-33705-27062022-01.

Menutur tim dari Protelindo bagian akuisisi lahan Yudi, pihaknya telah menempuh proses legal dalam pembangunan tower ini, dan mengantongi PGB.

"Sebenarnya normal saja, kita hanya menempuh apa yang kita jalani, karena PGB-nya sudah terbit, otomatis kita harus membangun," katanya, Jumat (22/7/2022).

Baca juga: Tolak Pengecoran Pembangunan Tower di Sumber Dekat Rumah Jokowi, Warga Boikot Jalan Kampung

"Kita sudah berkoordinasi dan berkolaborasi dengan warga untuk pengerjaan ini namun warga masih seperti itu tidak menyepakati dari hal yang pertama, padahal pertama warga telah mendukung semua," imbuhnya.

Tower tersebut sedianya akan digunakan untuk memancarkan sinya 5G di Kota Solo.

Namun warga menutup portal Gang Kutai Tengah 3, saat proses pembangunan tower memasuki tahap pengecoran.

Hal ini membuat, Truk molen tidak bisa masuk ke lokasi proyek.

"Warga menutup portal, kami tidak masalah, karena ini jalan kampung. Kita mencoba lewat akses lain," ujarnya.

"Kami mencari solusi yang baik, kami masih menjaga itu," imbuhnya.

Terkait penolakan warga, dia mempersilahkan untuk menempuh jalur prosedur sesuai hukum.

Sebab, pihaknya telah mengantongi izin resmi, dan memiliki target pengerjaan tower.

"Ruang komunikasi terus kita buka. Sampai tower ini berdiri, kita tetap membuka Komunikasi itu, Kita mau diajak rundingan lagi kita siap," ujarnya.

Terkait penolakan warga ini, pengerjaan tower yang harusnya selesai dalam 1 bulan, bakal molor.

"Sebenarnya waktu kami membangun ini satu bulan. Kita tetap jalan, tapi sebisa mungkin tidak terjadi gesekan," kata dia.

"Resiko waktu molor itu ada, tapi kondusifitas menjadi Prioritas kami," pungkasnya.

Boikot Jalan Kampung

Aksi penolakan pembangunan tower telekomunikasi, kembali dilakukan warga Perum Guru Sumber, Gang Kutai Tengah 3, RT 06/RW 08, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.

Kali ini warga melakukan penutupan jalan kampung yang menuju pembangunan tower, Jumat (22/7/2022).

Padahal, berdirinya tower itu sudah mengantongi izin.

Baca juga: Kebo Bule Milik Keraton Solo Mati Gegara Terjangkit Virus PMK, Gimana Nasib Kirab Malam Satu Suro?

Baca juga: 5 Tempat Nongkrong Asyik Dekat Stasiun Balapan Solo, Mana Favoritmu?

Menurut salah seorang warga Seno Purwanto, ditengah aksi penolakan warga ternyata pembangunan tower tetap dilanjutkan.

"Hari Selasa itu mau ngecor, tapi kami tolak. Dan sejak itu, sampai sekarang tidak ada aktivitas pembangunan," katanya, kepada TribunSolo.com.

"Namun hari ini, nekat mau ngecor. Kami menolak," ujarnya.

Di sisi lain, terpantau satu unit truk molen untuk melakukan pengecoran terparkir di tepi Jalan Kahuripan.

Truk molen itu hanya terparkir karena tidak bisa masuk lokasi proyek.

Warga juga menutup Gang Kutai Tengah 3 dengan portal, agar aktivitas pembangunan tower telekomunikasi itu tidak dilanjutkan.

Baca juga: PLN Sukses Konversi 1.000 Kompor LPG ke Kompor Induksi, Warga Gilingan Solo: Masak Jadi Lebih Cepat

Baca juga: Polda Jateng Razia Rutan Klas IA Solo: Temukan Serbuk Putih dalam Plastik Klip, Ternyata Cuma Garam

"Dari pemerintah Kelurahan dan Kecamatan sempat kesini mediasi, kita minta tolong untuk disampaikan ke Wali Kota jika kami menolak," ujarnya.

Pendirian tower telekomunikasi tersebut menggunakan lahan milik ketua RT setempat, Agus Suharso. 

Dia mengaku, tidak ada transparansi saat ketua RT meminta izin pendirian tower kepada warga.

"Sosialisasi dari pak RT itu meminta persetujuannya door to door, penyampaian berdirinya tower tidak jelas, dan keterangan kepada tiap warga berbeda ada 8 meter, ada 10 meter," ucapnya.

"Saat dimintai tanda tangan, itu kami hanya diberi kertas kosong," ujarnya.

Gejolak mulai terjadi saat materialnya pembangunan tower datang.

Wargapun mengirim surat kepada Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka sebanyak 2 kali perihal pembangunan ini.

"Kami bersurat 2 kali, belum ada respon," pungkasnya. 

Tolak Pembangunan Tower

Bicara tentang Kelurahan Sumber di Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, tak bisa lepas dengan nama besar Joko Widodo (Jokowi).

Ya, Sumber dikenal menjadi tempat kediaman Presiden Indonesia dua periode itu.

Kini, bukan kabar soal Jokowi dan serba-serbinya.

Tetapi Sumber 'memanas' karena penolakan adanya pembangunan tower telekomunikasi.

Tepatnya di Perum Guru Sumber, Gang Kutai Tengah 3, RT 06 RW 07, Kelurahan Sumber.

Tower tersebut dibangun hanya berjarak sekira 700 meter dari kediaman Presiden Jokowi.

Sejumlah spanduk penolakan dipasang warga di sepanjang gang Kutai Tengah 3.

Berikut Tulisan yang tertulis pada spanduk itu:

'WARGA Gg. KUTAI TENGAH 3 RT.06/RW.08 SUMBER SURAKARTA MENOLAK PENDIRIAN TOWES PROTELINDO. TTD. WARGA Gg. KUTAI TENGAH 3'.

Dari pantauan TribunSolo.com, ada 4 spanduk yang dipasang warga di sepanjang gang Kutai Tengah 3.

Menurut sesepuh warga Kutai Tengah 3, Sumedi Supardi (84), spanduk tersebut baru dipasang pagi tadi, Selasa (19/7/2022).

"Pemasangan spanduknya baru tadi pagi," kata Sumedi.

Baca juga: Kondisi SDN 1 Bumiharjo Klaten Memprihatinkan, Atap Kelas Harus Disangga Bambu Agar Tak Runtuh

Baca juga: Hindari Sumber! Jalan Letjen Suprapto Solo Ditutup Sementara, Ada Gawe Besar Pernikahan Adik Jokowi

Dia mengatakan, sebanyak 12 KK warga Gang Kutai Tengah 3 menolak pembangunan, karena sejak awal dinilai sudah tidak jujur.

Sosialisasi awal pendirian tower telekomunikasi tersebut dilakukan pada bulan Januari 2022.

Warga mengetahuinya jika pembangunan itu merupakan pendirian antena, sehingga warga tidak keberatan.

"Awalnya kita tahunya antena setinggi 8 meter dengan besi biasalah," ucapnya.

Pendirian tower telekomunikasi tersebut menggunakan lahan milik ketua RT setempat, Agus Suharso.

Sumedi mengatakan, pemilik lahan kemudian melakukan sosialisasi door to door kepada ibu-ibu kompleks.

Pada Maret 2022, sosialisasi dengan gambar tower dilakukan, yang membuat warga terkejut.

"Kan kita khawatir, takut ada radiaksi, kita mulai tidak setuju," aku dia.

Mengirimkan Surat ke Gibran

Sumedi menjelaskan, pihaknya juga mengirimkan surat kepada Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. 

"Tanggal 1 April 2022, saya membuat surat kepada Wali Kota. Dan hari ini, anak ke Balai Kota untuk mengirimkan surat lagi terkait pembangunan tower ini," katanya.

Sebelum bersurat kepada Wali Kota, warga melakukan mediasi kepada pihak terkait tower itu, dan Ketua RT setempat. 

Warga meminta 6 poin untuk disepakati kedua belah pihak, seperti kerusakan yang timbul saat pembangunan seperti jalan dan selokan diperbaiki lagi.

Dampak selama pembangunan harus menjadi tanggung jawab pemilik tower, bila terjadi dampak radiasi pemilik tower harus bertanggung jawab, dan jika tower itu roboh agar bertanggung jawab. 

"Pertemuan itu tanggal 30 Maret 2022. Tapi ditolak, tidak disetujui. Sehingga kami bersurat ke Wali Kota," ujarnya. 

Sebenarnya, warga pernah melakukan mediasi dengan Dinas terkait seperti DPU, dan Diskominfo di Kelurahan Sumber. 

Baca juga: Pemkot Solo Ancam Tunda Pencairan Tambahan Penghasilan Pegawai Para ASN yang Belum Vaksin Booster 

Sumedi mengatakan, secara teknis, pembangunan tersebut tidak ada masalah, karena perizinan kini dilakukan secara online. 

Dalam surat pertamanya kepada Wali Kota, sudah ada dinas terkait yang melakukan survei. 

Namun, pembangunan tower telekomunikasi itu tetap berlanjut, sehingga warga bersurat kepada Wali Kota lagi. 

Sementara itu, Ketua RT setempat jarang berada di rumah untuk membahas lagi masalah pembangunan tower ini. 

Tower tersebut dibangun di pekarangan Ketua RT setempat, Agus Suharso. 

Saat TribunSolo.com mendatangi rumah Agus Suharso, beliau tidak ada ditempat. (*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved