Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Sulitnya Menyuntikkan Vaksin PMK ke Kebo Bule Keturunan Kyai Slamet, Petugas Sampai Kewalahan

Petugas DKPP Solo kewalahan menyuntikkan vaksin kepada kebo bule keturunan Kyai Slamet. Bahkan satu karung ubi sampai habis jadi pengalih perhatian

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Tribunsolo.com/Agil Tri
Petugas DKPP Solo kewalahan menyuntikkan vaksin PMK kepada kebo bule keturunan Kyai Slamet, Sabtu (23/7/2022). Kebo bule bernama Sela sampai harus dialihkan perhatiannya menggunakan satu karung ubi dan jagung. 

"Yang diserang itu kan mulut untuk makan, dan kuku untuk jalan. Dia kan biasa jalan di tanah, yang lebih lunak, kalau dipaksa jalan di aspal, apakah tahan? Apakah aman? Kalau terjadi sesuatu di jalan, siapa yang tanggungjawab," kata Gusti Moeng.

Gusti Moeng mendengar bakal ada 5 pusaka yang akan dikeluarkan untuk kirab.

Namun, dengan kondisi kebo bule inti yang sakit, hal tersebut tidak memungkinkan untuk ikut kirab.

"Dengan kondisi seperi ini, saya sebagai Ketua Lembaga Dewan Adat, saya tidak mengizinkan," pungkasnya.

Penjelasan Dinas terkait Kebo Bule Terpapar Manusia

Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Solo memberikan penjelasan mengenai Kebo Bule milik Keraton Kasunanan Surakarta yang disebut terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) melalui manusia. 

Kepala DPKPP Solo, Eko Nugroho menyebut virus PMK bisa menempel pada manusia dan menularkan pada hewan. 

"Mungkin karena bisa terbawa manusia, manusia sebagai pembawa," kata Eko, kepada TribunSolo.com, Jumat (22/7/2022). 

"Ada orang yang baru daerah PMK masuk kandang ada virus yang menempel di baju atau sepatu sehingga menularkan ke hewan," tambahnya.

Baca juga: Sore Nanti Ada Pawai Obor ASEAN Para Games XI 2022 di Solo, Jalan Protokol Tak Ditutup

Baca juga: Prakiraan Cuaca Kota Solo Sabtu 23 Juli 2022: Sore Hari Berpotensi Hujan

Terlebih lagi, Kebo Bule berada di alun-alun selatan dimana banyak masyarakat yang nongkrong maupun menonton kerbau-kerbau tersebut. 

"Iya bisa seperti itu, tapi kita sebelumnya juga sudah lakukan desinfektan dan melakukan antisipasi juga," paparnya. 

Eko menyarankan masyarakat untuk tidak terlalu dekat-dekat dengan hewan.

Meskipun tidak menular ke manusia, tapi manusia diduga bisa membawa virus PMK itu. 

"Jangan dekat-dekat lah, dalam artian tidak menular tapi bisa membawa virusnya," ujar Eko. 

Setelah mengetahui adanya satu kerbau yang mati karena PMK, pihaknya langsung memisahkan hewan yang belum terpapar dan saat ini terpapar. 

Baca juga: Sambut Pemilu Serentak 2024, PKS Solo Ajak Komunitas Gowes Keliling Kota Solo 

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved