Berita Sukoharjo Terbaru
Paniknya Karyawan PT Suwastama Sukoharjo Dengar Bunyi Alarm Kebakaran,Langsung Lari Selamatkan Diri
Alarm berbunyi di pabrik furniture rotan PT Suwastama sekira pukul 10.00 WIB, Senin (25/7). Karyawanpun lari tunggang langgang menyelamatkan diri
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Perbaikan cerobong menggunakan las itu disebut menimbulkan percikan api yang jadi penyebab kebakaran.
"Itu didalam lagi ada perbaikan dengan di las," kata Dwi, kepada TribunSolo.com.
"Diduga ada percikan api dari tukang las, saat ada perbaikan," imbuhnya.
Beruntung, petugas pemadam kebakaran dengan sigap memadamkan api, sehingga tidak sampai merembet ke bangunana lain.
Baca juga: Apesnya Harjanto di Klaten : Baru Ditinggal 5 Menit, Rumahnya Terbakar, Kerugian Capai Puluhan Juta
Baca juga: Oven Dibiarkan Menyala Saat Mandi, Dapur Triyono Pengusaha Rambak Ceker di Klaten Hangus Terbakar
"Yang terbakar hanya di ruangan cerobong saja, tidak sampai merembet," ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, petugas pemadam kebakaran telah berhasil menjinakkan api.
Kini petugas tengah melakukan pendinginan pada pabrik yang sudah berdiri sejak 12 tahun silam ini.
Sementara itu, warga mengetahui terjadinya kabakaran sekira pukul 10.00 WIB.
Asap hitam pekat membumbung tinggi dati atas pangunan yang terbakar.
6 Mobil Damkar Diterjunkan
Pabrik milik PT Suwastama di Desa Gumpang, Kecamata Kartasura, Sukoharjo, terbakar, Senin (25/7/2022) siang.
Dari informasi yang dihimpun, kebakaran mulai diketahui sekira pukul 10.00 WIB.
Nampak, enam mobil pemadam kebakaran masuk ke dalam pabrik yang bergerak dibidang furniture rotan itu.
Baca juga: Kebakaran Gedung A FKIP UNS Solo Diduga Akibat Korsleting Listrik, Dekan Sempat Lihat Asap Mengepul
Kebakaran ini dibenarkan Camat Kartasura Joko Miranto.
"Iya benar," jawabnya singkat, kepada TribunSolo.com, Senin (25/7/2022).
Kebakaran diketahui terjadi di dalam pabrik.
Pihak pabrik hanya mengizinkan pihak berwenang saja yang masuk ke dalam pabrik.
Hingga berita ini diturunkan, awak media belum diizinkan oleh keamanan pabrik untuk masuk ke areal pabrik.
(*)