Berita Solo Terbaru
Kasus Covid-19 Kembali Ditemukan di Sekolah Solo, Gibran : Orang Tua Tidak Perlu Panik
Wali Kota Solo Gibran menanggapi santai terkait adanya kasus Covid-19 di Solo. Dia mengatakan orang tua tidak perlu panik karena sudah tracing.
Penulis: Tara Wahyu Nor Vitriani | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tara Wahyu NV
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kasus Covid-19 muncul lagi di lingkungan pendidikan Kota Solo.
Sedikitnya saat ini ada satu guru dan lima murid yang terpapar Covid-19.
Sehingga pembelajaran tatap muka (PTM) diganti menjadi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Menanggapi adanya temuan kasus tersebut, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meminta orang tua murid untuk tidak panik.
"Enggak papa, nanti kita tindak lanjuti. Orang tua murid tidak perlu panik," kata Gibran, Senin (1/8/2022).
Menurutnya, untuk sekolah yang ditemukan kasus positif Covid-19 bisa melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh atau tetap bisa Pembelajaran Tatap Muka.
Baca juga: 1 Guru dan 5 Siswa SD Kanisius Keprabon 2 di Solo Terpapar Covid-19, Langsung Terapkan PJJ
Sesuai dengan aturan yang telah diberlakukan.
Putra sulung Presiden Joko Widodo itu menegaskan bahwa kasus ini bukan pertama kalinya. Sehingga wali murid tidak perlu takut.
"Ini bukan pertama kalinya jalan terus aja. Yang sakit dan sehat dipisahkan gak perlu panik," tuturnya.
Mengenai antisipasi meningkatnya kasus baru, Gibran menuturkan mitigasi yang dilakukan masih sama.
"Ya sama mitigasinya, tracing, sama. Yang penting kegiatan ekonomi itu jalan terus," pungkasnya.
Sebelumnya, Kasus Covid-19 di lingkungan sekolah kembali ditemukan di kota Solo.
Sebanyak 1 guru dan 5 siswa di Sekolah Dasar (SD) Kanisius Kebrabon 2 terpapar Covid-19.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa usai Rapat Koordinasi Satgas Covid-19, Senin (1/8/2022).
"SD Kanisius ada yang terpapar, satu guru dan lima siswa, untuk kelas berapa yang terpapar belum tahu," kata Teguh.
Teguh mengungkapkan, untuk kasus di SD Kanisius sudah dilakukan tracing dan berakhir di enam kasus.
"Intinya semua sudah di tracing dan hasilnya enam orang terpapar, kalau dari mananya kita juga kurang tahu," tuturnya.
Kasus tersebut berawal dari siswa yang terpapar Covid-19 dari keluarganya.
Dan dilakukan tracing kepada 40 siswa dan guru yang melakukan kontak erat.
Dari 40 kontak erat itu, 4 siswa dan 1 guru terkonfirmasi Positif Covid-19.
Dinas Pendidikan langsung memberikan instruksi agar sekolah tersebut melakukan pembelajaran jarak jauh selama 14 hari. (*)