Berita Solo Terbaru
GKR Timoer Bela Adik-adiknya yang Ditolak Bertemu Ayahnya Raja Keraton Solo : Keduanya Tak Ikut LDA
Viral kembali, putra Raja Keraton Solo tak boleh menemui ayahnya, mereka yakni GRAy Devi Lelyana Dewi dan GRAy Dewi Ratih Widyasari.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - GKR Timoer Rumbai Kusuma Dewayani, tak ikut saat kedua adiknya mencoba masuk kmenemui ayah mereka, ayahnya Sinuhun Kanjeng Susuhunan (SISKS) Pakubuwono (PB) XIII Hangabehi.
Untuk diketahui, GKR Timoer dan adik-adiknya merupakan hasil pernikahan pertama PB XIII dengan Kanjeng Raden Ayu (KRAy) Nuk Kusumamingdyah.
Selain GKR Timoer ada GRAy Devi Lelyana Dewi dan GRAy Dewi Ratih Widyasari.
Saat acara malam 1 Suro, Devi dan Ratih mencoba masuk ke dalam Keraton untuk bertemu PB XIII, namun tidak diizinkan.
GKR Timoer Rumbai sendiri menyesalkan hal tersebut.
"Saya ikut prihatin. Saya tidak ikut mendampingi saat malam Suro itu, karena saya sudah melekat dengan Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Solo," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (2/8/2022).
Baca juga: Cerita Putri Raja Keraton Lagi-lagi Tak Boleh Bertemu Ayahnya : Tiba-tiba Dapat Nawolo, Apa Itu?
Baca juga: Saat Air Mata Raja Keraton Solo PB XIII Jatuh : Usai Tiup Lilin, Potong Tumpeng & Suapi Permaisuri
"Karena mereka menolak keberadaan LDA," imbuhnya.
Dia menegaskan, kedua adiknya tidak ada kaitannya sama sekali dengan LDA.
LDA sendiri selama ini aktif dalam melakukan gerakan-gerakan untuk menyelamatkan Keraton Kasunanan Solo.
"Kalau saya ada, mereka pasti akan berfikir LDA ada gerakan apa. Padahal adik saya tidak pernah ikut dengan konflik LDA dengan orang-orang di sekitar Sinuhun," ucapnya.
Rumbai juga menyayangkan keluarnya nawolo, yang melarang adik-adiknya untuk masuk ke dalam Cepuri Keraton, dan mengikuti acara Keraton Solo.
Nawolo sendiri, lanjut Rumbai, merupakan surat yang diberikan kepada mereka yang menyalahi kepada keraton, dan itu bukan keluar dari dawuh sinuhun, tapi dari kasultanan.
Karena pelanggaran itu dibuat oleh individu yang memiliki darah keraton, jadi yang mengeluarkan nawolo merupakan kelembagaan keraton.
"Jadi aneh kalau mereka ditolak, apalagi menjatuhkan nawolo. Itu tidak masuk akal," ujarnya.
"Tidak pernah saya mendengar anak ingin ketemu anak diberikan nawolo".
"Nawolo itu diberikan kepada mereka yang melakukan kesalahan fatal, dan itu tidak dibacakan didepan umum. Itu pencemaran nama baik," tambahnya.
GRAy Devi Lelyana Dewi mengatakan, Nawolo itu dibacakan oleh wakil pengageng Sentono, di salah satu pintu di Kamandungan Keraton Solo.
Dia juga mempertanyakan legalitas dari nawolo, itu apakah disahkan oleh PB XIII.
Saat ini, Devi masih menunggu copyan dari Nawolo yang dibacakan itu.
"Kalau tidak ada tanggapan yang jelas dari pengurus, pastinya akan ada tindakan yang lebih serius seperti langkah hukum. Bukan kepada Sinuhun, tapi kepada pengurusnya," pungkasnya.
Ditolak Bertemu Ayahnya saat Kirab
Kirab malam 1 Suro di Keraton Solo memang telah berlalu.
Tapi di balik itu, ada kisah menyayat hati.
Kenyataan tersebut dialami langsung GRAy Devi Lelyana Dewi.
Akibatnya, tangis putri Raja Keraton Solo Sinuhun Pakubuwono (PB) XIII Hangabehi pecah saat dilarang bertemu oleh ayahnya pada malam 1 Suro, Jumat (29/7/2022) lalu.
Devi dan adiknya, GRAy Dewi Ratih Widyasari, lantas datang kembali ke Keraton Solo.
Mereka mencoba masuk Cepuri Keraton lewat pintu Kalangpaten, untuk bertemu ayahnya.
"Saya sempat masuk, tapi ketahuan dan didorong keluar. Katanya ada titah dari Sinuhun (ayahnya) jika saya tidak boleh masuk," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (2/8/2022).
"Karena saya gak mau bikin keributan, lalu saya keluar," katanya.
Berbagai upaya dilakukan Devi dan Ratih agar bisa masuk Keraton, namun gagal karena tidak diizinkan.
Hingga akhirnya, di pintu Kamandungan, seorang Dawuh Sinuhun membacakan nawolo yang merupakan perintah raja sesuai aturan di Keraton Solo.
"Saya di suruh dengerin dawuhnya Sinuhun (Nawolo), itu saya nangis. Karena Nawolo itu diberikan kepada orang yang melakukan kesalahan kepada Keraton, saya kan tidak melakukan kesalahan dengan Keraton," ujarnya.
"Saya kan cuma mau bertemu ayah saya," imbuhnya membeberkan.
Baca juga: Viral, Putri PB XIII Dilarang Masuk Keraton saat Hendak Bertemu Ayahnya di Malam 1 Suro
Baca juga: Dikalungi Melati, Kebo Bule Kiai Slamet Bikin Warga Histeris saat Kirab Malam 1 Suro di Keraton Solo
Devi yang terkejut, mencoba ingin melihat langsung isi nawolo yang dibacakan untuk memastikan apakah surat itu benar yang mengesahkan Sinuhun.
Namun, Devi mengaku tidak diizinkan melihat apalagi mendokumentasikan nawolo tersebut.
"Sinuhun kan sedang sakit. Jadi saya tidak percaya, saya minta copinya nawolo itu. Tapi karena acara mau dimulai, saya menahan diri, dan pergi," ucapnya.
Nawolo tersebut disebut Devi tidak sesuai dengan situasi yang dia alami.
Ditambah, penyebutan nama dalam nawolo itu bukan nama lengkap, hanya Gusti Devi dan Gusti Ratih.
Hal tersebut yang membuat Devi tidak yakin jika Nawolo tersebut yang mengesahkan PB XIII.
"Kalau saya merasa, memang ada yang menghalangi saya bertemu ayah. Dan saya yakin, Sinuhun tidak mengetahui kehadiran saya disana," ucapnya.
Devi mengaku, terakhir kali ketemu ayahnya tahun 2019 lalu, saat Gusti Galuh meninggal dunia.
Setelah itu, Devi mengaku sudah tidak diizinkan lagi untuk bertemu ayahnya, meski dia sudah berkali-kali mencoba dengan berbagai cara.
"Saat itu saya dipeluk ayah saya erat sekali. Beliau bilang ke saya harap jangan pergi, itu saya nangis," kata dia.
Saat ini, Devi masih menunggu dari nawolo yang dibacakan itu.
"Kalau tidak ada tanggapan yang jelas dari pengurus, pastinya akan ada tindakan yang lebih serius seperti langkah hukum, nukan kepada Sinuhun, tapi kepada pengurusnya," aku dia.
Viral di Medsos
Sebanyak 3 video viral di akun instagram @kasunananmangkunagaran.
Dalam video tersebut memperlihatkan putri Pakubuwono (PB) XIII dilarang masuk ke dalam Keraton Kasunanan Surakarta saat malam 1 Suro, Jumat (29/7/2022) malam.
Selain itu, terdapat tulisan 'Perjuangan Puteri Raja yang ingin bertemu Ayahandanya Raja Surakarta Hadiningkat Pakubuwono XIII' dalam video itu.
"Sangat disayangkan atas kejadian ini, melarang seorang anak bertemu Bapaknya merupakan pelanggaran HAM," tulis dalam caption video tersebut yang diunggah pada Selasa (2/7/2022).
Baca juga: Dikalungi Melati, Kebo Bule Kiai Slamet Bikin Warga Histeris saat Kirab Malam 1 Suro di Keraton Solo
Baca juga: Dua Tahun Terkurung Pandemi, Akhirnya Keraton Solo Gelar Kirab Malam 1 Suro : Warga Tumplek Blek
Sekedar informasi, pada pernikahan pertamanya dengan Kanjeng Raden Ayu (KRAy) Nuk Kusumamingdyah, PB XIII dikaruniai tiga orang anak wanita.
Mereka adalah GKR Timoer Rumbai Kusuma Dewayani, GRAy Devi Lelyana Dewi, GRAy Dewi Ratih Widyasari.
Dalam video yang viral itu, GRAy Devi Lelyana Dewi lah yang tersorot dilarang masuk ke keraton.
Saat dikonfirmasi, GRAy Devi Lelyana Dewi mengatakan sengaja pulang ke Solo saat acara malam 1 suro untuk bertemu ayahnya.
"Saya sengaja memilih event ini, karena sudah beberapa kali dengan cara biasa saya mengetuk pintu, tetap tidak bisa," kata Devi, kepada TribunSolo.com.
"Saya pernah mencoba masuk dengan cara sedikit memaksa tetap tidak bisa. Dengan upacara ini kan dilepas dengan Sinuhun, saya mencoba memanfaatkan ini, tetap tidak bisa," imbuhnya.
Baca juga: Kisah Sedih Putri Keraton Solo GRAy Devi : 3 Jam Menunggu, Tetap Gagal Bertemu Sang Ayah PB XIII
Baca juga: Saat Air Mata Raja Keraton Solo PB XIII Jatuh : Usai Tiup Lilin, Potong Tumpeng & Suapi Permaisuri
Saat mencoba masuk ke dalam Keraton, Devi mengatakan dicegat oleh Dawuh Sinuhun.
Mereka membacakan maklumat yang intinya Devi, dan adiknya, GRAy Dewi Ratih Widyasari tidak boleh masuk.
"Malah tadi keluar dawuhnya sinuhun, tapi saya kurang yakin itu dawuhnya sinuhun. Karena saya ingin lihat maklumatnya tidak diperbolehkan," ujarnya.
"Isi maklumatnya tadi, saya Gusti Devi dan Ratih tidak diperbolehkan masuk ke dalam Keraton dan mengikuti acara ini. Saya tidak percaya, alasannya apa," tambahnya.
Devi mengaku terakhir saat bertemu ayahnya 2 tahun lalu, dia dipeluk erat.
Ayahnya berpesan agar Devi tak meninggalkannya.
"Saya pribadi tahu banget ayah saya seperti apa, dia sangat sayang anaknya. Beberapa kali ketemu, dan memeluk saya sambil bilang ojo lungo, saya nangis," pungkasnya. (*)