ASEAN Para Games di Solo
Junaedi Raih Perak Blind Judo ASEAN Para Games, Tangis Keluarga Pecah : Bikin Bangga, Alhamdulillah
Junaedi harus puas mempersembahkan medali perak ASEAN Para Games 2022 dalam cabor Blind Judo nomor J1-60 kg.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Junaedi harus puas mempersembahkan medali perak ASEAN Para Games 2022 dalam cabor Blind Judo nomor J1-60 kg.
Itu setelah atlet blind judo asal Thailand, Vitoon Kongsuk berhasil menyapu 3 kemenangan.
Bahkan Vitoon mampu mendapatkan skor tertinggi atau Ippon dalam 3 pertandingan tersebut.
Skor tersebut, salah satunya, didapatkan Vitoon saat melawan Junaedi.
Junaedi harus takluk ditangan Vitoon hanya dalam 2 menit lebih 2 detik.
Coach Junaedi, Lee Yong menerangkan Junaedi sempat mengalami masalah pada kakinya saat pertandingan itu.
"Pertandingan pertama, lutut sakit jadi untuk pertandingan pertama kalah," terang dia.
Kekalahan itu membuat Junaedi harus merelakan medali emas ke tangan Vitoon.
Meski Junaedi mampu memenangkan dua partai setelahnya melawan Deterson P Omas asal Filipina, dan Thanh Trieu Vo asal Vietnam.
Junaedi pun tetap bersyukur dengan raihan perak tersebut di awal dirinya mentas di ASEAN Para Games.
Baca juga: Tangis Bahagia Insan Nurhaida Persembahkan Perak ASEAN Para Games : Lari Memeluk Erat Ayah & Ibu
Baca juga: Di Balik Senyum Arianti Rebut Emas ASEAN Para Games : Penuh Perjuangan, Tahan Sakit Cedera Kakinya
"Sebelumnya, saya ucapkan terima kasih kepada seluruh elemen yang mendukung saya, khususnya orang tua, sensei Lee," ujar dia.
"Maaf, untuk saat ini tidak bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia," tambahnya.
Raihan perak tersebut telah membuat keluarganya bangga, termasuk ibu dan kakak Junaedi yang menonton langsung.
Kakak Junaedi, Asep tak kuasa menahan tangis bangga. Dia bahkan memeluk Junaedi.
"Bikin bangga keluarga, Alhamdulillah, jauh-jauh anak desa ini bang," ucap Asep.
Junaedi menerangkan peran keluarga tidak bisa dilepaskan sejak dirinya memulai karier di cabor blind judo.
"Keluarga pasti men-support. Terima kasih untuk ibu dan keluarga semua atas dukungan sejak ikut blind judo," terangnya.
Indonesia Masih Juaranya
Kontingen Indonesia saat ini berada di puncak klasemen sementara perolehan medali ASEAN Para Games 2022.
Mereka mampu mengalahkan Thailand dan Vietnam yang masing-masing berada di posisi kedua dan ketiga.
Itu tak lepas dari perolehan mendali yang didapatkan kontingen Indonesia di ASEAN Para Games 2022 hari ini.
Indonesia memanen medali dari Cabor para renang.
Baca juga: Hebatnya Ni Nengah Widiasih: Bahu Cidera, Bisa Pecah Rekor ASEAN Para Games, Angkat Beban 97 Kg
Berikut perolehan medali Indonesia, Senin (1/8/2022) :
1. Para Athletics : 2 - 1 - 1
2. Power Lifting : 5 - 1 - 0
3. Para Swimming : 7 - 9 - 7
4. Table Tenis : 6 - 4 - 0
Atas tambahan medali tersebut, Indonesia kini berada di pucuk klasemen sementara perolehan medali ASEAN Para Games 2022.
Berikut klasemen sementara perolehan medali ASEAN Para Games 2022 :
1. Indonesia 21 Emas, 15 Perak, 8 Perunggu
2. Thailand 14 Emas , 14 Perak, 6 Perunggu
3. Vietnam 10 Emas, 6 Perak, 10 Perunggu
4. Malaysia 6 Emas, 1 Perak, 0 Perunggu
5. Filipina 3 Emas, 4 Perak, 7 Perunggu
6. Singapura 2 Emas, 1 Perak, 0 Perunggu
7. Myanmar 1 Emas, 2 Perak, 2 Perunggu
8. Timor Leste 1 Emas, 0 Perak, 0 Perunggu
9. Laos 0 Emas, 2 Perak, 0 Perunggu
10. Kamboja 0 Emas, 1 Perak, 2 Perunggu
11. Brunei Darussalam Emas, 0 Perak, 0 Perunggu
Cedera Dapat Medali
Ni Nengah Widiasih berhasil menyabet dua emas di kelas 45 kilogram Para Powerlifting ASEAN Para Games 2022.
Dia meraih dua medali untuk kelas 45 kilogram dan angkatan terbaik di kelas tersebut.
Dua medali tersebut didapatkannya setelah berhasil mengalahkan para lifter Filipina, Guion Achelle.
Widiasih tercatat melakukan tiga kali angkatan masing-masing lebih dari 95 kilogram.
Angkatan pertama, Widiasih mampu mengangkat beban 97 kilogram dan dinyatakan good lift.
Baca juga: Sosok Bayu, Guide ASEAN Para Games : Ternyata Berperan Penting Bawa Ni Made Arianti Sumbang Emas
Namun, nasib kurang mujur didapatkan Widiasih saat angkatan kedua dan ketiga.
Dia belum mampu mengangkat beban seberat 99 kilogram dan dinyatakan no lift.
Meski dua angkatan terakhir gagal, Widiasih tetap berhak mendapat kalungan medali emas.
Di sisi lain, angkatan 97 kilogram tersebut sekaligus memecahkan rekor ASEAN Para Games yang pernah dia buat pada tahun 2017.
Widiasih mampu mengangkat beban 95 kilogram saat ASEAN Para Games. Itu sekaligus rekor baru di ajang tersebut.
Kini, di tahun 2022, Widiasih mampu memecahkan rekor tersebut setelah berhasil mengangkat beban 97 kilogram.
Tapi, Widiasih tetap meminta maaf atas kegagalan dua angkatan terakhirnya.
"Saya minta maaf kepada masyarakat Indonesia mungkin hari ini tidak tampil maksimal, tidak seperti pertandingan terakhir saya sebulan lalu waktu kualifikasi di Korea," tutur dia.
"Tapi, puji Tuhan, saya masih diizinkan oleh Tuhan untuk mengibarkan bendera merah putih dan mengumandangkan Indonesia Raya di ajang ini," kata dia.
"Terima kasih doanya, ke depan menjadi PR buat saya karena di dua angkatan terakhir saya gagal, kondisi saya kurang fit," tambahnya.
Widiastuti mengungkap ada masalah di bagian bahunya yang membuatnya kurang optimal dalam angkatan.
"Itu bukan menjadi satu alasan, karena sudah di pertandingan, siap gak siap, harus kita hadapi," ujar dia.
"Tapi to be honest, kondisi bahu kurang baik, tapi berysukur masih bisa mempersembahkan dua medali emas," tambahnya. (*)