Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kasus Covid19

Tingkat Keparahan Virus Covid-19 Diperkirakan Akan Terus Berkurang, Bakal Dianggap Seperti Flu Biasa

Menurut Dr Riris, dinamika penyakit Covid-19 terus berubah. Situasinya berbeda sewaktu awal pandemi Covid-19.

Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
Pixabay.com
Ilustrasi virus Covid-19 atau Corona 

TRIBUNSOLO.COM - Seiring berjalannya waktu, diprediksi tingkat keparahan virus Covid-19  akan terus berkurang.

Lalu lama-kelamaan akan berubah seperti flu biasa.

Hal itu disebutkan oleh pakar kesehatan, dr Riris Andono Ahmad MD, MPH, Ph,D. 

"Semakin ke depan, kita akan mendapatkan virus mudah menular, mampu menembus imunitas yang  ada,"

"Tapi keparahan berkurang. Sehingga ini nanti akan semakin seperti flu biasa  lainnya," ujar Direktur Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK), dr Riris Andono Ahmad MD, MPH, Ph,D.  dalam Talkshow BNPB Indonesia secara virtual, Kamis (4/8/2022).

Baca juga: Jessica Iskandar Ditipu Rp 10 Miliar oleh Rekan Bisnis, Sang Ayah Jatuh Sakit Memikirkan Nasib Jedar

Menurut Dr Riris, dinamika penyakit Covid-19 terus berubah.

Situasinya berbeda sewaktu awal pandemi Covid-19.

Ketika awal kemunculan virus SARS-CoV-2, situasi  menjadi sangat berbahaya bagi manusia.

Karena saat itu masyarakat sama sekali  belum memiliki imunitas.

Baca juga: Update Kasus Covid-19 di Indonesia: Pekan Ini Kasus Positif Naik Hingga 15 Kali Lipat

Dengan adanya vaksin, membuat virus memiliki hambatan menginfeksi, kemudian mendorong mereka unntuk  bermutasi.

"Saat bermutasi, virus bisa lebih cepat menular, sebagian mampu  menembus kekebalan yang ada,"

"Tapi seleksi keparahan juga menurun. Karena virus  dengan keparahan jauh lebih tinggi, akan terseleksi dan mati bersama orang yang meninggal," papar dr Riris.

Namun, ia mengingatkan untuk waspada karena kemunculan varian baru bisa terus terjadi. Khususnya pada wilayah dengan cakupan vaksinasi yang rendah dan angka  transmisi tinggi.

Menurut dr Riris, untuk menghadapi situasi ini kuncinya hanya satu, yaitu mengejar cakupan vaksinasi.

Baca juga: Daftar Harga Minyak Goreng di Alfamart dan Indomaret Jumat 5 Agustus 2022: Turun Harga

Sementara itu Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan  Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan kasus kematian akibat Covid-19 di  Indonesia meningkat signifikan pada minggu terakhir.

Berdasarkan catatan Satgas Covid-19, terjadi 91 kematian akibat Covid-19 yang terjadi dalam seminggu terakhir.

"Meskipun tidak sesignifikan kenaikan pada kasus positif.  Pada minggu terakhir terdapat 91 kematian," ujar Wiku.

Wiku mengungkapkan angka ini meningkat tajam dibandingkan pada minggu  terakhir.

Pada minggu terakhir, tercatat angka kematian akibat Covid-19 masih berkisar  di angka 40 kematian.

Baca juga: Demi Ibadah, Nycta Gina Izinkan Sang Suami Rizky Kinos Jika Ingin Poligami, yang Penting Bisa Adil

"Bahkan dalam beberapa hari terakhir kita sempat menyentuh lebih dari 20 kematian dalam satu hari," tutur Wiku.

DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kematian bulanan terbanyak yaitu 29 kematian.

Disusul Jawa Barat dengan 11 kematian, dan sisanya kurang dari 7  kematian. Kasus positif Covid-19 pada minggu ini tercatat sebanyak 38 ribu kasus lebih. (*)

(Tribun Network/ais/fah/wly)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved