Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Alasan Joko Anwar Gelar Nobar Pengabdi Setan 2 di Solo : Berharap Bioskop Lama Hidup Lagi

Joko Anwar mengatakan ingin menghidupkan lagi bioskop lama yang sudah tak terpakai. Itulah alasannya menggelar nobar Pengabdi Setan 2 di beberapa kota

Penulis: Tara Wahyu Nor Vitriani | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
TribunSolo.com/Tara Wahyu NV
Joko Anwar dan all cast mengadakan sarasehan bersama penonton yang tidak bisa masuk dalam kegiatan nonton bareng (Nobar) Pengabdi Setan 2 di Bioskop tua Matahari Singosaren, Minggu (14/8/2022). 

Bioskop tersebut masuk kategori kelas 1 di Kota Solo, yang dilengkapi dengan fasilitas yang mewah dan termutakhir pada eranya.

Baca juga: Joko Anwar Pakai Instrumen dari Tulang Manusia di Film Pengabdi Setan 2, Ini Alat yang Dipakai

Baca juga: Film Pengabdi Setan 2 Akan Tayang 4 Agustus 2022, Para Pemain Syuting di Rusun Terbengkalai 15 Tahun

Bioskop kelas 1 merupakan bioskop yang memutar film-film terbaru, sound system yang menggelegar dengan teknologi terbaru, kursi yang nyaman, ber-AC dan fasilitas memadai lainnya.

"Dilengkapi fasilitas berupa penyaji film-film top pilihan terbaru, lobby yang luas dan mewah, tempat duduk yang nyaman dan eksklusif, lantai marmer, escalator, central AC," terangnya.

"Layar Silver Matt White Screen, Sound Ultra Dolby Stereo System, parkir yang luas dan aman, serta akses bisa langsung masuk ke lobby bioskop," imbuhnya.

Kena Imbas Kerusuhan 98

Selang 10 tahun didirikan, bioskop Studio 1.2.3 berhenti beroperasi karena terkena imbas kerusuhan Mei 1998.

Akibat kerusuhan itu menyebabkan sebagian besar bangunan dan isi Plaza Singosaren luluh lantak.

Namun, pada akhir tahun 2.000 bioskop tersebut kembali beroperasi setelah dibangun,

"Bioskop ini kembali beroperasi pada 22 Desember 2000 dengan nama baru Studio 1.2," kata Ari.

"Dengan banyak perombakan dan merenovasi berbagai fasilitas terbaru deni tuntutan penonton," tambahnya.

Ari menuturkan jika kondisi bioskop Singosaren Matahari Solo saat ini memang dalam kondisi 'mangkrak'.

Hal itu dikarenakan dari pihak manajemen bioskop belum ada inisiatif untuk kembali menghidupkan bioskop.

"Dan dari pengelola atau manajemen bioskop yang lama belum punya niatan untuk difungsikan lagi," ujarnya.

"Ruang-ruang Studio sebenarnya masih tampak (tergolong) bagus, biarpun sudah puluhan tahun tidak beroperasi," tambahnya.

Menurut Ari, bioskop itu sebenarnya terakhir beroperasi sekira tahun 2013 atau 2014 silam.

"Ini saya buka file iklan di koran bioskop Studio Singosaren masih pasang iklan, tahun 2013 atau 2014 berarti benar-benar berhenti beroperasi, jadi belum begitu lama tutup," jelas dia.

Namun yang pasti, semenjak maraknya tayangan film di TV dan beredar VCD dan DVD bajakan, membuat bisnis hiburan bioskop mengalami kemunduran.

"(Kapan berhenti berfungsi) Semenjak semakin merebaknya tayangan film di TV, meraja lelanya VCD & DVD bajakan, dilanjut era internet semakin menambah suram bisnis hiburan bioskop," terangnya.

"Hal-hal tersebut yang membuat bisnis bioskop semakin terpuruk, bukan hanya di Solo atau Indonesia saja, melainkan bisnis bioskop di seluruh dunia," jelasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved