Viral
Berkah Sekolah Depan Rumah, Anak Ini Tak Perlu Bawa Bekal, Makan Siang Langsung Diantar Ibu
Viral video seorang ibu mengantarkan makan siang ke anak yang sekolah di depan rumah.
Penulis: Reza Dwi Wijayanti | Editor: Rifatun Nadhiroh
TRIBUNSOLO.COM - Sebuah video yang memperlihatkan ibu membawa sepiring nasi viral di media sosial.
Pasalnya, ibu tersebut mengantarkan makanan tersebut untuk sang anak yang tengah bersekolah.
Namun ibu tersebut hanya mengantarkan ke depan rumah.
Baca juga: Viral Bocah TK Suapi Roti ke Mulut Ibu saat Lomba Agustusan, Sang Ibu Bangga Anaknya Jadi Juara
Baca juga: Ingat Joni Bocah Pemanjat Tiang Bendera di NTT yang Viral? Begini Kabar Terbarunya
Ternyata sekolah sang anak ada di depan rumah.
Kisah ini pun mencuri perhatian setelah diunggah akun TikTok @sitirahayu907 beberapa waktu lalu.

Dalam video tampak seorang ibu berjalan ke luar rumah.
Ibu itu sambil membawa sepiring nasi lengkap dengan lauk dan sayur.
Ketika membuka gerbang rumah tampak ada seorang siswa di seberang jalan.
Siswa tersebut berdiri di balik tembok yang atasnya ada kawat duri.
Kemudian ibu itu berjalan menuju siswa yang telah menunggunya itu.
Ia memberikan sepiring nasi itu untuk siswa itu.
Rupanya siswa tersebut adalah ibu sang anak.
"Jadi uang jajannya utuh," ungkap ibu tersebut.
Sementara sang anak hanya tersenyum melihat sang ibu.
Dalam keterangan pengunggah menuliskan 'Sekolah dekat rumah, makan siang tinggal teriak'.
Unggahan tersebut langsung banjir komentar dari warganet.
Banyak yang menyebut jika hal tersebut terjadi berkah adanya sistem zonasi.
Tak sedikit warganet yang juga menceritakan pengalamannya.
"Jadi keinget Pas SD ibukku jadi bu kantin, ngantin gratis deh," @putri
"Wah iya enak bgt, makan siangnya selalu fresh yaa,baru mateng," @vera_mirza
"Ini sih bukan deket lagi, lebih ke tetanggan ya... mana pas bgt didepan," @chocoreopie
Viral Foto Siswa Mengadu ke Presiden Jokowi
Kisah dua siswa sekolah dasar mengadu ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) viral di media sosial.
Dalam foto yang beredar mereka membentangkan tulisan yang berisi keluhannya.
Mereka mengadu ke Presiden bahwa jarang sekolah.
Bukan karena malas, rupanya mereka jarang sekolah lantaran sang guru jarang datang.
Melansir dari Kompas.com, kisah tersebut terjadi di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat.
Dua bocah tersebut merupakan siswa SDN 010 Saluang, Kecamatan Mambi.

"Pak Presiden Jokowi, kami jarang sekolah karena bapak guru jarang datang ke sekolah," bunyi aduannya.
Foto dua bocah tersebut viral setelah diunggah akun Facebook bernama Achmad Faisal Dinejad pada Senin (11/7/2022) lalu.
Setelah ditelusuri, Achmad adalah warga setempat mengaku resah dengan keadaan siswa di lingkungannya.
Bagaimana tidak, anak-anak jarang menerima pelajaran karena guru jarang hadir.
Diketahui, ada empat guru berstatus PNS di sekolah di SDN 010 Saluang.
Hal inilah yang membuatnya membagikan potret pengaduan dua siswa itu.
"Jadi saya sering ke atas (sekolah), ada siswa yang datang, guru-guru PNS itu jarang datang. Bahkan, pernah satu minggu saya ke atas, satu kali pun mereka tidak ada yang datang," kata Achmad dikutip dari Kompas.com, Sabtu (16/7/2022).
Rupanya kejadian guru tidak datang ke sekolah sudah terjadi berbulan-bulan.
Sehingga siswa pun hanya diajar oleh guru bantu atau honorer.
Achmad pun menyayangkan hal tersebut. Karena menurutnya guru honorer justru lebih aktig daripada guru PNS.
Padahal gaji guru honorer hanya Rp 300 ribu per tiga bulan.
Masih dilansir dari Kompas.com, Kepala Dinas Pendidikan Mamasa, Rusli buka suara.
Menurutnya, ia sudah memanggil pihak terkait untuk mengetahui kebenaran informasi tersebut.
Baca juga: Viral ABG Cegat Truk Kontainer di Tol hingga Tertabrak, Apakah Sopir Bisa Dipidana? Ini Kata Polisi
Berdasarkan keterangan foto itu diambil saat sekolah masih menerapkan libur hari Raya Idul Adha.
"Di Kecamatan Mambi ini mayoritas muslim, jadi kebijakan yang diambil UPTD Mambi itu meliburkan siswa sampai pada tanggal 18.
Jadi masa-masa libur dia ambil foto," jelasnya.
Sementara soal alasan guru jarang datang ke sekolah lantaran adanya aturan pemerintah yang menerapkan proses belajar mengajar online akibat Covid-19.
Untuk ajaran baru, kata Rusli, siswa dan guru sudah dibolehkan melakukan pembelajaran di sekolah.
(*)