Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Karanganyar Terbaru

Uniknya Malam Tirakatan ala Warga Gondangrejo Karanganyar : 10 Anak-anak Diajak Mentas Drama Kolosal

Kreativitas warga Dukuh Balong RT: 2/15, Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar patut diapresiasi.

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Agil Tri
Drama kolosal karya warga Dukuh Balong RT: 2/15, Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Kreativitas warga Dukuh Balong RT: 2/15, Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar patut diapresiasi.

Memperingati malam hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), atau malam tirakatan, mereka membuat drama kolosal, Selasa (16/8/2022) malam.

Pemeran dalam drama kolosal ini semuanya merupakan warga setempat.

Mereka kompak mengenakan kostum layaknya tentara pejuang RI, maupun tentara kolonial.

Tak hanya kostum, senjata yang digunakan juga mirip dengan yang digunakan era 1945.

Ketua Paguyuban, Totok Haryanto mengatakan, untuk mempersiapkan drama kolosal ini, warganya sudah berlatih selama 2 minggu.

Baca juga: Upacara HUT ke-77 RI di Karanganyar : 12 Orang Eks Napiter Akan Ikut Jadi Peserta Upacara

Baca juga: Berkah HUT Ke-77 RI, Pembuat Nasi Tumpeng Kebanjiran Order : Dalam Tiga Hari, Dapat Pesanan 25 Paket

"Kami ingin mengenalkan kepada anak-anak, jejak sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Supaya mereka tau perjuangan para pahlawan, dan meraih kemerdekaan," katanya.

Rangkaian acara sendiri dari napak tilas Sumpah Pemuda, Rancangan Proklamasi dan Pancasila.

Setiap konsep cerita dibalut secara apik, dengan menggunakan sketsa yang berbeda.

Sementara untuk drama kolosal sendiri, akan menitik beratkan pada perjuangan 10 November di Surabaya.

"Ini kegiatan pertama di Kampung kami, dan cukup mendadak persiapannya mulai dari bulan Juli 2022 lalu," ujarnya.

"Kami melibatkan pemerannya 10 anak-anak, dan orang dewasa 20 orang," imbuhnya.

Diakhir drama kolosal warga ini sangat menyentuh, dengan perobekan bendera Belanda, sehingga menjadi bendera Merah-Putih.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved