Viral Suporter PSM Makassar Diserang di Malaysia Usai Berlaga Piala AFC, Begini Tindakan Tegas PSM
Sebuah video yang memperlihatkan aksi kekerasan menimpa suporter PSM Makassar usai laga final Piala AFC 2022 Zona ASEAN, viral di media sosial.
Penulis: Naufal Hanif Putra Aji | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM - Sebuah video yang memperlihatkan aksi kekerasan menimpa suporter PSM Makassar usai laga final Piala AFC 2022 Zona ASEAN, viral di media sosial.
Adapun PSM Makassar harus teringkir dari Piala AFC setelah dikalahkan Kuala Lumpur City.
Baca juga: Viral Pria Salat di Tribun Penonton saat Laga PSM vs Persija, Pengunggah Ungkap Kisah di Baliknya
Rasyid Bakri dkk harus mengakui keunggulan tuan rumah dengan skor 5-2.
Paulo Josue Sturner menjadi mimpi buruk PSM lewat brace pada menit ke-52 dan 85'.
Adapun tiga gol lainnya disarangkan Romel Moreles (33'), Jordan Minta (45+2'), dan Hadin bin Azman (90+3').
Adapun PSM hanya membelas melalui Yakob Sayuri (58') dan Akbar Tanjung (63').
Kronologi kekerasan suporter PSM
Kejadian kekerasan terjadi saat rombongan hendak menuju tempat bus yang digunakan untuk transportasi.
Tiba-tiba terdapat sejumlah oknum yg melempar bus dan kemudian berujung pada pengeroyokan.
Dalam penyerangan ini ada tiga suporter yang mengalami luka-luka.
Usai kejadian tersebut Manajemen PSM Makassar mengecam aksi kekerasan yang menimpa suporter Juku Eja usai laga final Piala AFC 2022 Zona ASEAN.
Selepas laga kontra Kuala Lumpur City berakhir, para suporter PSM Makassar bergegas meninggalkan Stadion KFLA, Malaysia.
"Manajemen PSM Makassar mengutuk keras aksi kekerasan tersebut," ujar Manajer PSM Makassar, Syahrir Nawir.
"Sebagai respon, manajemen PSM Makassar secara resmi telah melaporkan insiden ini ke pihak AFC," imbuhnya.
Baca juga: Raih 7 Penghargaan, PSM Voca Erudita UNS Bakal Dapat Rp2 M untuk Anggaran Kompetisi Tahun Depan
Lebih lanjut, manajemen PSM enggan menjustifikasi pelaku penyerangan adalah suporter tuan rumah.
Syahrir berharap kejadian ini ditindaklanjuti dengan tegas oleh para pihak berwenang.
Sehingga insiden kekerasan ini tidak dialami oleh suporter Indonesia lainnya yang akan bertandang ke Malaysia.