Berita Persis Solo
Nobar Borneo FC vs Persis, FIF Solo Galang Donasi untuk Korban Dugaan Penganiayaan di UIN Surakarta
Para suporter tidak hanya menggelar nonton bareng. Namun, mereka juga mengumpulkan donasi untuk korban dugaan penganiayaan di UIN Sukoharjo.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sejumlah komunitas suporter Persis Solo tergerak melakukan penggalangan donasi untuk F.
F, untuk diketahui, merupakan korban dugaan penganiayaan yang diduga dilakukan mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta.
Football Is Freedom (FIF) Solo menjadi salah satu komunitas suporter yang melakukan penggalangan donasi.
Itu dilakukan melalui penyelenggaraan acara nonton bareng (nobar) laga Borneo FC vs Persis Solo di Foodtruck Pabelan, Sukoharjo, Minggu (28/8/2022) pukul 18.15 WIB.
Setiap masyarakat yang ingin menonton di sana pun perlu membayar biaya Rp 10 ribu.
Dengan biaya tersebut, mereka juga mendapat es teh.
Baca juga: Hasil Akhir Borneo FC vs Persis Solo: Sundulan Hardianto Bikin Persis Full Cemberut
Dari pantauan TribunSolo.com, lebih dari 20 orang memadati area nobar yang berada dekat kawasan kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta tersebut.
Panitia acara nobar Foodtruck Pabelan, Septian menerangkan acara nobar sekaligus donasi untuk F itu sudah dirembuk tiga hari sebelum acara.
"(Hasil diskusi) keuntungan dari acara ini rencananya akan kami alokasikan untuk mas F," terang dia.
Septian belum bisa membeberkan jumlah keuntungan yang didapatkan dari acara nobar tersebut.
Tanggapan UIN Surakarta
Pihak Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta buka suara usai kampus digeruduk ratusan orang pada Kamis (25/8/2022) malam.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Syamsul Bakri menegaskan pihaknya masih menggali data-data terkait persoalan tersebut.
Menurutnya, kejadian itu tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan ada rentetan dan sebab-sebab yang melatarbelakanginya.
"Kalau kampus ditanya, itu bukan kegiatan kampus karena perkuliahan selesai jam 17.00 WIB. Kedua, tidak ada kaitannya dengan organisasi. Bahwa itu ada orang mahasiswa iya. Aktif di organisasi juga iya. Tidak dengan atas nama organisasi kampus lalu melakukan penganiayaan itu lain," kata dia, kepada TribunSolo.com, Jumat (26/8/2022).
Dia menegaskan, peristiwa itu tidak ada kaitannya dengan organisasi kampus. Hanya saja kebetulan peristiwa itu terjadi di kampus.
Menurutnya, peristiwa itu menjadi urusan person to person yang saat ini masih berproses.
Dia menerangkan, peristiwa itu sudah dilaporkan ke Polisi.
Baca juga: Viral Mahasiswa UIN Jember Ramai-ramai Joget Ojo Dibandingke di Masjid, Pihak Kampus Klarifikasi
Selain itu, penyelidikan terkait kasus itu sepenuhnya ditangani Polisi. Pihak kampus, kata dia, tidak punya wewenang untuk menyelidiki hal tersebut.
"Tetapi, kalau nanti hasil dari penyelidikan Polisi atau apa itu sudah sampai di kampus, kita punya kode etik. Mahasiswa yang bersalah ada kode etiknya kita berlakukan apa. Sanksi ringan, sedang, sampai berat," tegas Wakil Rektor.
Syamsul Bakri juga menegaskan, pihaknya concern dengan kasus tersebut. Menurutnya, kampus selalu terbuka apapun persoalan hukum dan akan menjalankan aturan dengan sebaik mungkin.
"Kami juga terus berkomunikasi dengan jajaran kepolisian. Berkontak terus. Semoga semuanya bisa damai dan hukum berjalan dengan baik," pungkasnya.
Digeruduk Massa
Ratusan orang mendatangi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said, Kartasura, Sukoharjo, Kamis (25/8/2022) malam.
Mereka datang ke kampus untuk menyuarakan aksi membela F, mahasiswa UIN Raden Mas Said yang diduga dianiaya oleh mahasiswa kampus itu juga.
Ada sekitar 300 orang yang mendatangi kampus dengan mengenakan pakaian serba hitam.
Menurut salah satu massa yang enggan disebutkan namanya, penganiayaan tersebut dialami oleh F pada kemarin, Rabu (24/8/2022).
Sementara itu, Kapolsek Kartasura, AKP Mulyanta membenarkan adanya massa yang mendatangi kampus UIN Raden Mas Said.
"Jadi perlu saya jelaskan sore tadi ada laporan dari satpam kampus bahwa ada beberapa warga yang mendatangi kampus UIN Surakarta sekitar kurang lebih 300 orang," katanya, Kamis (25/8/2022).
"Mereka menayangkan atau mencari siapa pelaku penganiayaan yang terjadi tadi malam," lanjut dia.
Mulyanta membenarkan bahwa telah terjadi penganiayaan yang dilakukan oleh mahasiswa UIN Raden Mas Said.
"Karena memang benar tadi malam telah terjadi penganiayaan yang sudah dilaporkan ke pihak kepolisian yang saat ini korbannya masih opname di rumah sakit UNS," terangnya.
Dirinya mengungkapkan, penganiyaan terjadi sekitar pukul 01.00 WIB dini hari tadi.
Baca juga: Kasus Penganiayaan di Resepsi Pernikahan Solo Makin Panas, Pengacara Dorong Penjemputan Tersangka
Dan lokasi penganiyaan diduga dilakukan di sekitar kampus.
"Lokasi penganiayaan diduga di sekitaran kampus maka dari itu polisi tadi bisa membuat mereka pulang dan kepolisian sanggup untuk mengungkap kasus penganiayaan. Jadi tidak usah melakukan hal-hal yang melanggar hukum," terangnya.
Mulyanta mengaku hingga saat ini pihaknya belum mengetahui berapa orang pelaku yang melakukan penganiayaan.
"Berapa pelaku masih kita dalami nanti kita periksa saksi-saksi dan korban terlebih dahulu," pungkasnya. (*)