Berita Solo Terbaru
Pengusutan Tewasnya Sertu Bayu : Keluarga Buat Laporan Baru, Sudah Dimintai Keterangan oleh Penyidik
Sertu Bayu diketahui, meninggal dunia diduga karena menjadi korban penganiayaan oleh seniornya saat tugas di Timikia, Papua.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Juha beritikad meminta tanggapan melalui pesan WhatsApp kepada Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa di nomor 0813869xxxxx pada Jumat (3/6/2022) pukul 15.50 WIB.
Pesan juga telah terbaca dengan tanda dua centang biru. Namun Panglima TNI tidak menjawab.
Selain itu, Tribunnews.com juga telah mencoba meminta tanggapan kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman melalui pesan WhatsApp di nomor 0812231xxxxx Jumat (3/6/2022) pukul 15.52 WIB.
Meski pesan tersebut telah terkirim, tanda centang dua, belum diketahui perihal apakah Jenderal Dudung membaca atau tidak membaca pesan tersebut.
Sempat Video Call
Sri mengatakan, dua hari sebelum kematian putranya, dia sempat melakukan komunikasi via video call.
Dalam perbincangan itu, korban nampak sehat tidak kurang satupun.
Namun, setelah itu justru dikabarkan meninggal dunia.
"Anak saya dipulangkan dari Timika, dan dimakamkan di TPU Pracimaloyo," ujarnya.
Selama prosesi pemakaman, dia sempat tak diizinkan melihat jasad putranya itu.
Setelah berhasil mendapat izin, dirinya kaget melihat jenazah putranya yang penuh luka lebam.
Sehingga dia menduga kematian anaknya tidak wajar, dan ada unsur pidana.
Sri Rejeki pun mencari informasi perihal nasib tragis yang menimpa putranya itu, hingga mendapati informasi bahwa putranya tewas lantaran dianiaya dua oknum seniornya di Timika.
"Kalau kabarnya, oknum itu berpangkat letnan. Kasus ditangani otmil Jayapura," kata dia.
"Namun tanggal 25 Mei lalu, kabarnya diserahkan ke Pengadilan Militer di Jakarta," imbuhnya.