Berita Karanganyar Terbaru
Pabrik PT Agung Tex di Karanganyar Kebakaran, Diduga Karena Korsleting Listrik dari Mesin
Kebakaran terjadi di pabrik PT Agung Tex yang berada di Karanganyar. Sementara kebakaran diduga terjadi akibat korsleting listrik dari mesin
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Kebakaran terjadi di salah satu ruang di PT Agung Tex, Desa Sroyo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Senin (5/9/2022).
Unit Pemadam Kebakaran Kabupaten Karanganyar pun menerima laporan kebakaran sekira pukul 07.15 WIB.
Kasi Pelatihan, Inspeksi dan Pencegahan Satpol PP Karanganyar, Aris Indriyatmoko menerangkan ada 2 unit mobil pemadam kebakaran.
Dua unit mobil tersebut dibekali dengan 8 personil unit pemadam kebakaran Kabupaten Karanganyar yang diterjunkan.
Baca juga: Api Lalap Tempat Limbah Kayu Triplek di Karanganyar, Asap Putih Pekat Membumbung Tinggi
Baca juga: Respon Organda Karanganyar soal Kenaikan Harga BBM : Tolong Beri Kebijakan Penyesuaian Tarif
"Saat ini masih dalam rangka evakuasi," terang dia kepada TribunSolo.com.
Proses pendinginan masih terus dilakukan unit Pemadam Kebakaran Kabupaten Karanganyar.
Aris belum bisa membeberkan kronologi pasti kejadian karena masih menunggu laporan dari petugas di lapangan.
Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, kebakaran diduga disebabkan korsleting listrik.
Korsleting itu diduga bersumber dari salah satu mesin yang ada di PT Agung Tex.
Namun kebakaran ini disebut pihak pabrik hanyalah kebakaran kecil dan kerugian yang ditimbulkan tidaklah seberapa.
Kebakaran Pabrik Triplek di Baki Sukoharjo
Kebakaran melanda sebuah pabrik triplek di Desa Jetis, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jumat (4/3/2022) malam.
Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, api cepat sekali membesar membakar bagian dalam gudang karena berisi kayu.
Bahkan membuat orang-orang dan warga sekitar mendekat lokasi karena api yang berkobar-kobar membumbung ke langit.
Kabar tersebut dibenarkan Camat Baki, Sutarto.
"Iya benar terjadi kebakaran, balai desa (Jetis) ke barat, pabrik triplek, anggota kami baru saja ke sana," katanya kepada TribunSolo.com.
Dia melanjutkan, kebakaran terjadi sekitar pukul 18.30 WIB.
"Kejadian sekitar jam 18.30 WIB, sekarang pukul 20.40 WIB api sudah berhasil dipadamkan," ujarnya.
Menurut Sutarto tak ada korban jiwa dalam peristiwa kali ini.
"Tidak ada korban jiwa, yang terbakar bagian oven," jelas dia.
Baca juga: Istri Nyalakan Lilin & Suami Tuangkan Bensin, Bikin Warung Sembako di Klaten Ini Ludes Terbakar
Baca juga: Hasil Audiensi Penolakan Klinik Kesehatan di Kartasura : Warga Diminta Legawa, Izin Sudah Lengkap
Kebakaran Gudang Limbah Plastik
Warga Desa Meger Kecamatan Ceper, Klaten digegerkan dengan kebakaran gudang pengolahan limbah plastik di kawasan tersebut.
Kejadian kebakaran tersebut pada Kamis (3/2/2022) sore sekitar pukul 17.30 WIB.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Namun, akibat kejadian itu satu bangunan yang berfungsi sebagai gudang sekaligus tempat produksi dan 1 buah truk terbakar.
Sepriyanto (35) sebagai karyawan sekaligus petugas malam di gudang tersebut menceritakan awal kejadian kebakaran.
Baca juga: Kebakaran Rumah di Banyudono Boyolali, Tiga Motor Ludes: Kerugian Ratusan Juta
Baca juga: Kondisi Anak yang Dirantai dan Disekap saat Kebakaran di Sumedang, Baru Saja Dijenguk Menteri PPPA
"Saya lihat awal kebakaran itu sekitar jam 17.30 WIB, tiba-tiba ada suara ledakan duaaar," jelasnya sambil menirukan suara ledakan sore tadi.
"Terus saya langsung lari ke belakang, waktu saya nyampe ternyata apinya sudah mulai merambat," sambungnya.
Dia dan rekannya mencoba memadamkan api, namun kondisi tidak memungkinkan.
Lokasi yang terbakar adalah bagian gudang dan pengolahan limbah plastik.
Baca juga: Cara Memanggil Petugas Pemadam Kebakaran Wilayah Kota Solo, 24 Jam Siaga
"Yang terbakar itu ya di bagian bangunan menyimpan dan pengolahan limbah plastik, Iya cuman satu bangunan itu saja yang terbakar," terangnya.
"Di dalamnya ada mesin untuk mengelola limbah plastik itu kayak mesin pemanas," imbuhnya.
Sepriyanto yang saat itu panik tidak mampu berbuat banyak, beruntungnya ada temannya yang langsung menghubungi Damkar.
Dia mengira ledakan tersebut dari panel listrik yang kelebihan beban.
"Mungkin karena panas enggak kuat nahan tegangan listriknya besar terus akhirnya meledak," kata dia.
Baca juga: Cara Memanggil Petugas Pemadam Kebakaran, Tidak Dipungut Biaya
Sumino selaku Kepala Seksi (Kasi) Damkar Klaten menjelaskan bahwa pihaknya menerima laporan sekitar jam 17.00 WIB.
"Personil yang kami turunkan ada 12 personil peserta 2 unit pemadam kebakaran 6000 dan 3500 liter," imbuhnya
Pemadaman baru bisa dilakukan setelah petugas PLN mematikan jaringan listrik di gedung tersebut.
"Jadi demi keamanan dan keselamatan tim dan warga di sekitar lokasi terlebih dahulu kita lakukan penanganan untuk antisipasi penjalaran api merembet di area yang lebih luas," kata dia.
Sumino menjelaskan bangunan yang terbakar adalah bangunan pengolahan plastik.
Baca juga: Kebakaran di Baki Sukoharjo, Rumah Penyimpanan Rosok Ludes: Kerugian Rp 400 Juta
"Untuk objek tadi yang terbakar adalah bahan baku untuk membuat bahan bangunan yang terdiri dari plastik yang diolah untuk jadi bahan baku bahan bangunan," terangnya
"Untuk untuk luas area yang terbakar sekitar 4 x 5 meter kemudian 1 unit truk pengangkut terbakar di roda belakang sebelah kanan, kendaraan masih bisa digunakan karena kerusakan hanya pada bagian ban belakang," sambungnya.
Dugaan sementara kebakaran tersebut diakibatkan korsleting listrik.
"Untuk proses pemadaman berlangsung sekitar 15 menit, saat ini tinggal pendinginan," jelas dia.
Beruntung saat kejadian tersebut seluruh karyawan telah meninggalkan bangunan tersebut, sehingga tidak ada korban akibat kebakaran itu.
Sahur di Klaten Disambut Kebakaran Pabrik Briket
Warga digegerkan dengan kebakaran pabrik briket di Dukuh Pacing Alas, Desa Carikan, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten, Sabtu (23/4/2022) pukul 02.49 WIB.
Sub Koordinator Pemadaman Kebakaran, Penyelamatan dan Evakuasi Satpol PP dan Damkar Klaten, Sumino menatakan, tempat yang terbakar tersebut merupakan ruangan produksi breket.
Saat itu warga berdatangan menyaksikan kebakaran pabrik yang cukup mencekam.
"Briket yang terbakar sangat panas suhunya mencapai 600 derajat celcius makanya pakai APD lengkap," kata Sumino kepada TribunSolo.com.
Saat itu ada sebanyak 3 unit mobil Damkar yang akhirnya bisa padam.
Tetapi kata Sumino, tim kembali dari lokasi kejadian sekitar pukul 07.15 WIB karena untuk mengecek apakah sudah benar-benar aman atau tidak.
"Karena mudah terbakar, ditambah media tersebut menghasilkan panas yang cukup tinggi dan sulitnya mendapatkan sumber air di sekitar lokasi," jelasnya.
Baca juga: Kebakaran Mobil di SPBU Begajah Sukoharjo: Mobil Hangus, Uang Rp 2 Juta Ikut Terbakar
Baca juga: Terungkap, Alasan Dibongkarnya Benteng Keraton Kartasura : Bakal Dibangun Kos-kosan
"Selain itu pendinginan juga harus dilakukan dengan teliti. Jangan sampai masih ada bara api yang belum mati, karena itu berpotensi membuat kebakaran lagi," tegasnya.
Sumino mengatakan, kerugian akibat kejadian tersebut diperkirakan mencapai sekitar Rp 700 juta rupiah.
"Beruntung tak ada korban jiwa," kata dia.
Selain Tim Damkar, anggota dari Polsek Juwiring, Polsek Wonosari dan Koramil Juwiring juga berada dilokasi untuk mengamankan titik lokasi sekitar saat proses pemadaman sedang berlangsung.
Kebakaran Mobil
Sebuah mobil Kijang milik Sutarno, warga Kecamatan Nguter Sukoharjo terbakar hebat pada Rabu (13/4/2022) pagi.
Kepala Bidang Damkar Satpol PP Sukoharjo, Margono, mengatakan lokasi kebakaran mobil tersebut berada di SPBU Begajah.
Dia menjelaskan kronologi kejadian tersebut bermula saat pemilik mobil selesai mengisi bahan bakar jenis pertamax ke mobilnya.
Baca juga: Kronologi Kebakaran di Pabrik Sari Warna Asli Boyolali, Api Diduga Muncul dari Mesin Penganjian
Baca juga: Kronologi Kebakaran Toko Kelontong di Ceper Klaten, Terjadi saat Pemilik Membungkus Gula
"Saat menyetater mobil, pemilik mendengar dentuman. Dari dalam mobil kemudian timbul api," jelas dia, kepada TribunSolo.com.
Margono menjelaskan, usai munculnya api tersebut, pemilik mobil kemudian menggeser mobilnya menjauh dari SPBU.
Petugas SPBU saat itu juga langsung berusaha memadamkan kobaran api di dalam mobil menggunakan APAR sebelum menghubungi pihak pemadam.
Baca juga: Kisah Heroik Gadis 12 Tahun Selamatkan Ibu dari Kebakaran, Sembari Tangannya Menjinjing Alquran
"Kami mengirimkan dua unit armada, sebelum kami datang warga dan petugas SPBU berupaya untuk memadamkan api," jelasnya.
Menurutnya, kobaran api tersebut membakar mobil hingga hangus dan tidak bisa diselamatkan. Meski tidak ada korban jiwa, kerugian material diperkirakan mencapai Rp 20 juta.
Sementara itu, korban juga sempat membawa uang berjumlah sekitar Rp 2 juta di dalam mobil. Sebagian uang pun ikut terbakar.
Dari video yang diterima oleh TribunSolo.com, ada sejumlah uang berbagai nominal yang ikut terbakar di sebagian sisinya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/solo/foto/bank/originals/ilustrasi-kebakaran_20170618_084421.jpg)