Mata Lokal Memilih
Jokowi Ajak Ganjar Pranowo Naik Mobil Kepresidenan saat Kunjungan Kerja di Batang, Ini Kata Pengamat
Seusai acara, Jokowi mengajak Gubernur Jateng Ganjar Pranowo naik mobil kepresidenan yang ditumpanginya.
Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Senin (3/10/2022) kemarin Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Jawa Tengah (Jateng).
Jokowi didampingi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, melakukan groundbreaking pabrik Wavin, di Grand Batang City atau Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).
Seusai acara, Jokowi mengajak Ganjar Pranowo naik mobil kepresidenan yang ditumpanginya.
Pengamat politik sekaligus pendiri KedaiKopi Hendri Satrio merespons terkait momen Presiden Joko Widodo (Jokowi) ajak Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo satu mobil saat kunjungan kerja di Batang, Jawa Tengah, Senin (3/10/2022).
Baca juga: Arema FC Ucapkan Terima Kasih pada Army Indonesia yang Kumpulkan Rp 447 Juta Bantu Korban Kanjuruhan
Hendri Satrio meyakini dalam kunjungan Jokowi tersebut ada pembahasan soal rencana langkah politik Ganjar Pranowo ke depannya.
Terlebih, saat ini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah dideklarasikan Partai NasDem.
"Menurut saya sangat mungkin Jokowi menanyakan rencana langkah politik Ganjar Pranowo pasca Anies Baswedan dideklarasikan oleh Partai NasDem," kata Hendri Satrio saat dimintai tanggapannya, Selasa (4/10/2022).
Baca juga: Lesti Trauma Tak Mau Serumah dengan Rizky Billar Gara-gara di-KDRT, Tulang Leher Lesti Bergeser
Hendri Satrio pun menduga ada perbincangan yang lebih serius antara Jokowi dengan Ganjar dalam kunjungan itu.
Bahkan kata dia, sangat dimungkinkan tercipta pembahasan soal masa depan Ganjar Pranowo sebagai kader PDI Perjuangan.
"Sangat mungkin Jokowi bertanya apakah Ganjar berani keluar dari PDI Perjuangan karena langkah politik mas Ganjar ke depannya rencana langkah politik itu sangat penting buat Jokowi mungkin," katanya.
Kendati demikian, Hendri Satrio mengingatkan bahwasanya pemimpin negara dalam hal ini Presiden tidak elok jika harus menjadi sosok yang berpengaruh terhadap seseorang dalam kontestasi pemilu.
Baca juga: Update Kasus Covid-19 di Indonesia Selasa 4 Oktober 2022: Kasus Positif Tambah 1.851 Orang
Sebab kata dia, pemimpin harus netral sehingga citra pemilu yang jujur dan adil (jurdil) bisa tetap dikedepankan.
"Karena kalau dia (presiden, red) mendukung seseorang, jadi citra pemilunya tidak Jurdil, karena presiden sebagai penyelenggara, bos nya penyelenggara, yang melantik penyelenggara, penguasa menunjukkan keberpihakannya," ucapnya.
Karenanya timbul kekhawatiran jika memang ada peran lebih dari Jokowi terhadap Ganjar Pranowo jika memang Gubernur Jawa Tengah itu benar-benar maju dalam kontestasi Pilpres mendatang.
Sebab sebagaimana diketahui, beberapa kedekatan yang mengarah pada dukungan Jokowi untuk Ganjar Pranowo memang bukan sekali terlihat.