Berita Solo Terbaru
Dapat Aduan Parkir Motor di CFD Solo Rp 3 Ribu, Gibran Minta Warga Foto Jukir Nakal, Janji Pecat
Curhatan pengunjung Car Free Day (CFD) yang ditarik parkir dengan harga tak biasa berbuntut panjang usai dilaporkan kepada Gibran.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Tarif parkir ugal-ugalan viral di Kota Solo.
Di mana itu berawal dari curhatan pengunjung Car Free Day (CFD) setiap Minggu yang melapor kepada Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka melalui Twitter.
Mas Wali ngapunten, menawi tasih kathah ngeteniki.
Pak parkir : parkire langsung mbk 3rb
Karcise pundi pak?
Pak parkir : (nulis-nulis teng karcis)
Warga itu pun memfoto karcis parkir resmi kop Pemkot Solo tetapi tarif dicoret-coret.
Sebelumnya Rp 2.000 menjadi Rp 3.000.
Lantas bagaimana pendapat Gibran?
Gibran geram melihat laporan juru parkir nakal yang menaikkan tarif menjadi Rp 3.000 padahal aslinya hanya Rp 2.000.
Meskipun tidak seberapa, hal ini mulai meresahkan.
"Pokokmen nek ono sing nakal-nakal ojo dibayar. Opo meneh sing diurek-urek itu saya enggak suka yang kaya gitu," terangnya kepada TribunSolo.com, Senin (24/10/2022).
Namun, seringkali pengunjung mengalah karena khawatir tidak diperbolehkan parkir.
Ia pun meminta melaporkan hal ini agar segera ditindak.
"Ora oleh parkir yo fotonen pak e parkir. Entar kita cabut id-nya," terangnya.
Baca juga: Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Dikebut, Sudah Mencapai 91 Persen: Parkir Masih Jadi PR
Dalam karcis parkir yang dikeluarkan Dinas Perhubungan Kota Solo sudah jelas mengatur tarif parkir.
Namun, juru parkir mengakalinya dengan mencoret tarif yang tertera dan menggantinya dengan angka lain.
Baca juga: Akan Hadiri Pengajian Akbar Ustaz Abdul Somad di Klaten? Simak Lokasi Parkir & Rekayasa Lalinnya
"Pokokmen ojo dibayar. Itu wis pasti penyimpangan," jelasnya.
Ia pun saat ini sedang menggencarkan penertiban aturan ini.
"Kemarin wis ono aturane. Nanti kita cek i siji-siji. Nek ono sing koyo ngono fotonen," tuturnya.
Ia merasa perlu ada ketegasan agar tidak ada penyimpangan tarif parkir. "Kalau meresahkan masyarakat yo seperti itu," tegasnya. (*)