Berita Persis Solo
Prihatin Dengan Sepak Bola Negeri Ini, Suporter Persis Campus Bois 1923 Temui Ketua Askot PSSI Solo
Tragedi Kanjuruhan disesali banyak pihak termasuk suporter Persis Campus Bois 1923. Mereka lantas menemui Ketua Askot PSSI Solo menyampaikan keluhan
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Campus Bois 1923, kata Joko, berharap komunikasi Askot dan Askab se-Solo memiliki komunikasi yang baik.
"Terlebih bisa mendorong Askab lain untuk berkomunikasi mengutarakan keresahan yang sama," ucap dia.
"Tak lupa juga semoga progam-progam yang akan dijalankan oleh Askot segera terlaksana," tambahnya.
Kaesang Sentil PSSI, Singgung Soal KLB
TGIPF telah mengeluarkan sejumlah rekomendasi setelah melakukan investigasi terhadap tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan.
Salah satu rekomendasi yang disampaikan adalah stakeholder yang ada di PSSI mengundurkan diri sebagai tanggung jawab moral.
Ketua TGIPF, Mahfud MD menyampaikan rekomendasi tersebut bukanlah sebuah bentuk ikut campur pemerintah.
"Itu bukan ikut campur. Orang mengundurkan diri itu kan melanggar aturan," ujar Mahfud dikutip dari Tribunnews.com.
"Sehingga kalau kita menyuruh hal seperti itu adalah seruan moral. Karena kita tidak bisa melakukan tindakan organisatoris, tidak bisa. Melanggar ketentuan FIFA dan PSSI sendiri,".
"Sehingga kita tanggung jawabnya itu ada hukum yang nanti terus akan diproses dan ada moral,".
"Mundur. Mundur itu di mana-mana boleh, tidak melanggar aturan. Dan itu nampaknya ya sedang dicerna dan mudah-mudahan bisa terjadi ke sana," sambungnya.
Menurut Mahfud, rekomendasi pengunduran diri tersebut bisa dilakukan baik dengan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) atau Kongres Luar Biasa (KLB).
Selain itu, hal tersebut juga bisa dilakukan dengan mengundurkan diri lebih dulu baru digelar Munaslub dan KLB.
"Tetapi, itu ya atau tidak itu terserah karena moral. Kita tidak ikut campur," ujar dia.
PSSI menolak untuk melakukan KLB dalam waktu dekat sesuai dengan rekomendasi TGIPF.