Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Polisi Tembak Polisi

Keluarga Brigadir J Mengaku Ditelepon Sosok Misterius, Minta Tak Bicara ke Media Demi Keselamatan

Keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J mengaku sempat ditelepon sosok misterius usai Brigadir J meninggal dunia.

Tribunnews.com/ Rizki Sandi Saputra
Ibunda Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J, Rosti Simanjuntak menangis di ruang sidang utama Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (25/10/2022). Rosti menyesalkan anaknya difitnah melakukan pelecehan seksual. 

TRIBUNSOLO.COM - Keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J mengaku sempat ditelepon sosok misterius usai Brigadir J meninggal dunia.

Sosok misterius tersebut meminta untuk tidak berbicara soal peristiwa tewasnya Brigadir J ke media.

Baca juga: Vera Simanjuntak Ungkap Brigadir J Dapat 3 Kali Ancaman, Sempat Marah pada Satu Sosok

Namun nomor telpon dari orang misterius tersebut tidak bisa dibuka.

Seorang keluarga Brigadir J, Sanggah Parulian mengatakan dirinya ditelepon setelah jasad Brigadir J dimakamkan pada 11 Juli 2022.

“Almarhum sudah dimakamkan kami keluarga pulang ke rumah. Saya di rumah dapat telepon dari orang lain yang tidak bisa saya buka nomornya,” kata Sanggah Parulian di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (24/10/2022) atas terdakwa Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E..

Sosok misterius itu, kata Sanggah, meminta kepada pihak keluarga Brigadir J untuk tidak berbicara kepada media atas kasus tersebut.

“Tolong Bu Rohani jangan berbicara ke media. Bapak siapa? Tak perlu ibu tahu siapa saya, saya cek nomornya tidak bisa. Kemudian saya matikan,” ucapnya.

Sosok misterius tersebut memberi pesan untuk keamanan keluarga Brigadir J.

Tidak lama, dia kembali ditelepon untuk memastikan agar tidak berbicara ke media.

“Pastikan ya bu demi keamanan keluarga. Saya matikan lagi, ditelpon lagi. Pastikan Rohani tidak berbicara ke media. Saya bilang, hubungi saja Rohani, saya tidak kenal dengan Rohani,” ucapnya.

Sebagai informasi, sidang dengan pemeriksaan 12 saksi yang dihadirkan oleh jaksa penuntut umum (JPU) itu akan digelar sekira pukul 09.30 WIB di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.

Kamaruddin memastikan keseluruhan saksi yang dominan merupakan keluarga Brigadir J itu akan hadir secara langsung di ruang sidang.

Adapun saksi yang dihadirkan jaksa meliputi pengacara keluarga korban, ayah hingga kekasih mendiang Brigadir J.

Baca juga: 40 Hari Brigadir J Meninggal Dunia, Sang Kekasih Vera Simanjuntak Tulis Doa dan Kalimat Haru

Berikut daftar saksi yang akan dihadirkan pada Selasa (25/10/2022);

1. Kamaruddin Simanjuntak,
2. Samuel Hutabarat,
3. Rosti Simanjuntak,
4. Mahareza Rizky,
5. Yuni Artika Hutabarat,
6. Devianita Hutabarat,
7. Novita Sari,
8. Rohani Simanjuntak,
9. Sangga Parulian,
10. Roslin Emika Simanjuntak,
11. Indrawanto Pasaribu, dan
12. Vera Maretha Simanjuntak.

Vera Simanjuntak Ungkap Brigadir J Dapat 3 Kali Ancaman, Sempat Marah pada Satu Sosok

Kekasih Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J mengutarakan bahwa Yosua sempat mendapatkan ancaman sebelum tewas.

Hal ini disampaikan oleh Vera saat menjadi saksi dalam sidang lanjutan terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (25/10/2022).

Baca juga: Nikita Mirzani Resmi Ditahan, Ternyata Ini Pernyataan yang Dinilai Cemarkan Nama Baik Dito Mahendra

Sejumlah saksi dari pihak keluarga Brigadir J termasuk orangtua, adik, dan kekasihnya dihadirkan dalam persidangan lanjutan Bharada E.

Dalam persidangan tersebut, Vera mengatakan bahwa Yosua sempat menyampaikan mendapatkan setidaknya tiga kali ancaman sebelum akhirnya tewas ditembak.

Mengutip dari Kompas TV, hal itu disampaikan oleh Brigadir J secara tiba-tiba melalui telepon.

Brigadir J juga sempat mengungkapkan soal kekesalannya karena dituding membuat Putri Candrawathi sakit.

Sehari sebelum penembakan, Brigadir J menghubungi Vera Simanjuntak.

"Tangggal 7 (Juli) malam, jam 8 malam saya posisi dinas malam. Saya dapat satu panggilan tak terjawab, saya telepon balik tapi putus setelah itu langsung ada empat panggilan tak terjawab. Jam setengah 9 malam dia telepon lagi, saya angkat," tutur Vera, Selasa (25/10/2022), mengutip Kompas.com.

 

Vera Simanjuntak, kekasih Brigadir Yoshua Hutabarat alias Brigadir J mendatangi Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan untuk memberikan keterangan atas terdakwa Bharada Richard Eliezer alias Bharada E, Selasa (25/10/2022)
Vera Simanjuntak, kekasih Brigadir Yoshua Hutabarat alias Brigadir J mendatangi Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan untuk memberikan keterangan atas terdakwa Bharada Richard Eliezer alias Bharada E, Selasa (25/10/2022) (Tribunnews.com/Igman Ibrahim)
 

Baca juga: Detik-detik Penembakan Brigadir J, Eliezer Diminta Lakukan Ini, Tak Bisa Tolak karena Paling Junior

Dalam percakapan telepon tersebut, Brigadir J awalnya menanyakan keberadaan sang kekasih.

Saat itu Vera tengah bekerja.

"Kurang ajar orang ini, kurang ajar orang ini. Aku dituduh bikin ibu (Putri Candrawathi) sakit," ucap Vera menirukan Brigadir J.

Vera lalu menanyakan penyakit apa yang diderita Putri.

Namun Brigadir J juga tak tahu pasti.

Vera kemudian bertanya siapakah yang telah menuding Brigadir J.

“Adalah orang di sini,” kata Brigadir J.

Saat ditanya, Brigadir J mengaku tak memukul Putri Candrawathi.

"Emamg Abang apain Ibu? Ada pukul ibu?" tanya Vera "Ya enggak lah," ucap Yosua.

Sementara saat ditanya mengenai orang yang mengancam, Brigadir J hanya menyebut “squad squad sini”.

Vera lalu berpesan agar Brigadir J tidak takut meski difitnah.

Pada Jumat (8/7/2022), Vera kembali berkomunikasi dengan Brigadir J.

Komunikasi tersebut ternyata menjadi yang terakhir kali di antara mereka.

(TribunNews)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved