Berita Sragen Terbaru
Potret Upacara Hari Sumpah Pemuda di Sragen, Pemuda-pemudi Kenakan Pakaian Adat dari Sabang-Merauke
Pakaian adat dari berbagai penjuru Indonesia mewarnai upacara Hari Sumpah Pemuda di Sragen pada tahun ini
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Pemerintah Kabupaten Sragen menggelar upacara hari sumpah pemuda di Stadion Taruna, Jumat (28/10/2022).
Peserta upacara terdiri jajaran pejabat dan ASN di Pemerintah Kabupaten Sragen, juga diikuti para pelajar.
Upacara dipimpin langsung oleh Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati.
Baca juga: Peringatan Hari Sumpah Pemuda, Bupati Sri Mulyani Ingatkan Pemuda Klaten Harus Membangun Bangsa
Baca juga: Hari Sumpah Pemuda, Ratusan Kader PDIP Kota Solo Bentangkan Spanduk Ganjar di Taman Sunan Jogo Kali
Prosesi upacara juga dilengkapi dengan pembacaan Putusan Kongres Pemuda-Pemuda Indonesia.
Uniknya, pembaca putusan tersebut dilakukan oleh puluhan pemuda-pemudi di Kabupaten Sragen yang mengenakan pakaian adat dari Sabang sampai Merauke.
Nampak, tak hanya mengenakan pakaian adat Jawa saja, para pemuda-pemudi itu juga mengenakan pakaian adat dari Pulau Sumatera, Kalimantan, hingga Papua.
Meski ditengah terik matahari, mereka tetap semangat membacakan Putusan Kongres Pemuda-Pemuda Indonesia, yang dipimpin Kepala Diskumindag Sragen Cosmas Edwi Yunanto.
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mendorong agar pemuda-pemudi di Sragen bisa mandiri, berinovatif dan kreatif.
Baca juga: 40 Ucapan Selamat Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, Cocok Disampaikan di Media Sosial
Baca juga: Kumpulan Ucapan Peringatan Hari Sumpah Pemuda: Cocok Diunggah di Medos untuk Tularkan Semangat
Apalagi di era modern kali ini, kemampuan itulah yang sangat dibutuhkan untuk kemajuan para pemuda dan pemudi.
"Harapannya Pemuda Indonesia, khususnya pemuda Sragen untuk bisa mandiri, berinovatif, dan kreatif dalam bingkai negara Kesatuan Republik Indonesia," katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (28/10/2022).
"Perbedaan jangan dijadikan sebuah permasalahan, di era modern pemuda dibutuhkan untuk lebih kreatif dan inovatif," tambahnya.
(*)