Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Kisah Tragis Mbah Nyoto di Sragen, Pohon Jati yang Ditebang Timpa Dirinya Sendiri, Nyawapun Melayang

Siang itu, Mbah Nyoto pergi ke pekarangan rumahnya dengan niat memotong pohon jati. Tapi nasib berkata lain, Mbah Nyoto jusru menemui ajalnya

Istimewa/Dok. Polres Sragen
Polisi tengah olah TKP dimana seorang lansia asal Kedawung, Sragen meninggal dunia karena tertimpa pohon jati yang dipotongnya sendiri 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Nyoto Suparno (66) tentu tak menyangka niatnya memotong pohon jati dipekarangan rumahnya justru berujung petaka.

Warga Dukuh Selorejo Lor, Desa Mojokerto, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen ini harus mengalami nasib pilu.

Pria lanjut usia (lansia) ini meninggal dunia setelah tertimpa pohon jati yang dipotongnya sendiri pada Minggu (30/10/2022) sekitar pukul 14.20 WIB.

Kasi Humas Polres Sragen, Iptu Ari Pujiantoro mewakili Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama mengatakan awalnya tetangga korban melihat korban berada di pekarangan rumah dengan membawa peralatan untuk memotong kayu sekitar pukul 13.30 WIB. 

Baca juga: Nasib Apes Agus dari Bekasi : Jemput Istri di RSUD Moewardi Solo, Terios Miliknya Tertimpa Pohon

Korban diketahui membawa mesin gergaji senzho dan tali senar berwarna biru untuk memotong pohon jati milik korban. 

"Tak lama, tetangga korban melihat anak korban juga datang ke pekarangan rumah yang berada di samping rumah korban," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (31/10/2022). 

Kemudian, tetangga korban tersebut mendengar suara mesin gergaji berbunyi seperti sudah memotong pohon jati. 

"Sekitar pukul 14.10 WIB, tetangga korban mendengar suara pohon tumbang jatuh ke arah barat," singkatnya. 

Setelah pohon tumbang, tetangga korban melihat beberapa warga yang berlarian masuk ke dalam pekarangan pohon jati yang dipotong tersebut. 

Baca juga: Nasib Pengendara dari Jogja : Melintas saat Hujan Deras, Mobil Tertimpa Pohon Tumbang di Kartasura

Ia pun langsung ikut mendekat dan melihat ada seorang laki-laki sudah diangkat oleh anak korban dan warga lainnya ke arah rumahnya.

Setelah itu, korban dibawa oleh pihak keluarga ke RSI Sarila Husada Sragen untuk mendapat pertolongan medis. 

Namun, nyawanya tak dapat diselamatkan setelah mendapat perawatan di rumah sakit dan meninggal dunia sekitar pukul 18.45 WIB. 

"Akibat musibah itu korban mengalami pada bagian belakang kepala dan mengeluarkan banyak darah, dan meninggal dunia setelah mendapat perawatan di rumah sakit," jelasnya. 

Keluarga menerima kejadian kali ini sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi. 

Setelah itu, jenazah korban langsung dimakamkan malam itu juga.

(*) 

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved