Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Catatan Gibran untuk CFD di Solo : Pedagang Tertib, Kini Giliran Pengunjung Buang Sampah Seenaknya

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, kesadaran pengunjung untuk membuang sampah pada tempatnya masih kurang.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat meninjau CFD di Jalan Slamet Riyadi. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Masalah demi masalah menghinggapi arena Car Free Day (CFD) di Jalan Slamet Riyadi Kota Solo.

Setelah mengenai parkir, kali ini mengenai sampah yang berserakan.

Menurut Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, kesadaran pengunjung untuk membuang sampah pada tempatnya masih kurang.

"Kemarin (30/10/2022) ngepit dari Loji sampai Klewer. Kalau tak lihat pedagang sudah mulai yo enggak sekacau dulu. Ini gantian pembelinya juga harus tertib," jelasnya kepada TribunSolo.com, Rabu (2/11/2022).

Ia pun mengakalinya dengan menambahkan lebih banyak tempat sampah, diharapkan dengan begitu bisa menimbulkan kesadaran pengunjung.

"Tempat sampah melalui kita tambah okeh banget," terangnya.

Gibran juga pernah menerapkan untuk mengurangi sampah plastik, namun limbah yang dihasilkan dari mencuci gelas dan piring menjadi masalah tersendiri.

"Kita pengin tanpa cup plastik. Tapi do isah-isah soyo kumuh," tuturnya.

Baca juga: Bak di Luar Negeri, SPBU di Teras Boyolali Ini Berbeda, Pembeli Bisa Isi Bensin Sendiri

Baca juga: Dibalik Tarif Parkir Motor di CFD Solo Rp 3 Ribu, Jukir Bisa Berdalih Kenakan Tarif Progresif

Salah satu solusinya yakni dengan mengkampanyekan kepada para pengunjung untuk membawa wadah makan dan minum sendiri.

"Bawa tumblr sendiri, bawa tupperware sendiri," terangnya.

Meski begitu, Gibrtan menegaskan CFD tetap digelar dengan pedagang.

Hanya saja, kebersihan tetap harus menjadi prioritas.

Ia tidak ingin Jalan Slamet Riyadi sebagai perwajahan Kota Solo dipenuhi banyak sampah.

"Sakjane aku yo seneng kabeh do kepayon. Dagangane entek," jelasnya.

"Soale kalau sudah jam 9 dibuka kita pengin wajah kota kelihatan bersih. Orang luar masuk ke Jalan Sriwedari kok koyo ngene," ungkapnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved