Klaten Bersinar
Pemkab Klaten Targetkan Beras Srinuk Tembus Pasar Nasional, Bupati Klaten Gencar Lakukan Promosi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Bupati Klaten Sri Mulyani gencar melakukan promosi Beras Srinuk, hingga produk unggulan pertanian dari Kabupaten Klaten itu menembus pasar nasional.
Salah satu caranya, adalah dengan sering membawa Beras Srinuk ke pameran-pameran nasional.
"Tentunya rencana untuk pemasaran ke tingkat nasional, (salah satunya) dengan cara, kita ikut event nasional dalam rangka untuk mempromosikan beras srinuk," ungkap Sri Mulyani, Kamis, (3/11/2022).
Baca juga: Beras Jadi Produk Unggulan Pertanian, Bupati Sri Mulyani Ajak Petani Wujudkan Klaten Mandiri Pangan
Selain itu promosi dilakukan Sri Mulyani ke para tamu yang datang ke Klaten, dalam bentuk buah tangan yakni beras khas dari Kabupaten Klaten.
"Saya siapkan oleh-oleh untuk para tamu dalam bentuk beras 1 kiloan (srinuk), agar nanti kedepannya dapat membeli beras itu karena di dalam paket sudah saya sertakan nomor teleponnya bisa dihubungi," ungkapnya optimis.
Dalam kesempatan itu, dirinya juga mengungkapkan untuk menyerap produk beras srinuk dari kalangan petani, dirinya juga telah menerapkan kebijakan khusus terutama untuk pegawai di lingkungan Kabupaten Klaten.
"Alhamdulillah untuk kebutuhan dari penerapan kebijakan untuk dibeli ASN, BUMD dan Stakeholder di Kabupaten Klaten, satu bulan kebutuhannya saat ini menjadi 100 ton," ungkapnya.
"Tentu ini menjadi peningkatan, kemarin saya sudah berkoordinasi dengan Bulog. Dari Bulog juga sudah mengkaji dan akan membeli dan akan menjual sekaligus mempromosikan (ke masyarakat)," tambahnya
Diungkapkan oleh Sri Mulyani jika saat ini harga beli yang ditetapkan untuk ASN sebesar Rp 13 ribu per kilogram.
Sedangkan harga di pasaran bervariasi, yakni mulai dari Rp 13 ribu per kilogram hingga Rp 15 ribu per kilogram, harga tersebut dipengaruhi oleh jenis beras organik atau anorganik.
Selain itu, Sri Mulyani menambahkan jika saat ini stok produksi beras untuk menghadapi ancaman krisis pangan dalam jumlah yang aman.
"Produksi kita mengalami surplus sekitar 38.000 ton cukup untuk 3 bulan mendatang," tegasnya.
Untuk capaian itu, dirinya mengungkapkan terimakasih kepada para petani di Kabupaten Klaten.
Tentunya dengan capaian tersebut membuat Kabupaten Klaten mampu mengantisipasi ancaman krisis pangan yang diperkirakan terjadi di tahun 2023 mendatang.
Dirinya menambahkan agar para petani tidak berpuas diri dengan capaian tersebut.
Bupati Kota Bersinar itu berharap agar para petani dapat terus meningkatkan jumlah produksi untuk terwujudnya Klaten mandiri pangan.
Untuk mewujudkan harapan tersebut pemerintah telah memberikan sejumlah bantuan melalui kelompok tani di Kabupaten Klaten.
"Bantuan dari pemerintah yakni dari dana aspirasi, kami berikan kepada kelompok-kelompok tani kaitannya dengan alat pertanian untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya agar produktivitas pertanian di Kabupaten Klaten tetap terjaga, namun saya juga tetap menjaga kualitas," ungkapnya.
Saat disinggung soal kesejahteraan petani, pihaknya mengakui jika hal tersebut berkaitan dengan harga jual produk di tingkat petani yang fluktuatif.
"Untuk kesejahteraan petani, Ini yang menjadikan kendala kita saat musim panen itu terkait harga turun. Tapi kita akan kerjasama dengan Bulog untuk membeli sesuai dengan nilai harga dipasaran, itu yang kami koordinasikan," pungkasnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten, Widiyanti menambahkan jika saat ini luasan lahan yang digunakan untuk menanam beras srinuk mencapai 600 hektar dengan potensi panen mencapai rata-rata 6 ton gabah kering.
Dirinya menegaskan, untuk memenuhi kebutuhan pegawai pemerintah daerah hanya membutuhkan separuh dari luasan lahan yang ada.
Sedangkan hasil produksi beras lainnya juga dipasarkan ke masyarakat luas baik untuk di dalam atau diluar wilayah Kabupaten Klaten.
"Sejauh ini progres (beras srinuk) bagus. Kita juga terus melakukan pendampingan, percontohan hingga penelitian lanjutan. Kita cek betul hasilnya dan mapping kita sedang berproses, Insya Allah bulan Desember selesai," ungkapnya. (*)