Berita Solo Terbaru
Menteri Basuki Bicara Tragedi Kanjuruhan, Ungkap Soal Sempitnya Tangga dan Pintu Keluar
Menteri PUPR Basuki mengungkapkan salah satu penyebab banyaknya korban saat tragedi Kanjuruhan. dia menyoroti sempitnya ruangan antara tangga & pintu.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkap penyebab tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang yang menimbulkan begitu banyak korban.
Salah satunya sempitnya ruangan antara tangga dan pintu keluar.
"Di Kanjuruhan terutama pintunya. Jadi kalau orang turun tangga enggak ada space ke pintu. Mungkin begitu orang turun ketimpa terus. Di situ yang banyak meninggal," jelasnya di Taman Balekambang Solo, Jumat (4/11/2022).
Saat ini pihaknya membentuk Komisi Keandalan Bangunan Gedung (KKBG) untuk mengaudit 21 stadion yang ada di Indonesia.
"Banyak. Di Sumatera, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali. Sebelum Piala Dunia U20 sudah harus selesai," terangnya.
Namun, beberapa stadion yang telah direnovasi baru-baru ini ia telah memastikan sudah sesuai standar FIFA.
"Kalau yang setelah direnovasi seperti Jakabaring, Jalak Harupat, Manahan, I Wayan Dipta, Bung Tomo sudah layak semua," jelasnya.
Stadion Manahan juga ia pastikan telah sesuai standar FIFA.
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan : Diperkirakan 45 Gas Air Mata Ditembakkan Aparat di Stadion, Begini Rinciannya
"Yang untuk U-20 termasuk Manahan. Tapi Manahan sudah kita renov. Itu tidak diaudit lagi," tuturnya.
Aksesibilitas menjadi satu hal yang krusial untuk menyediakan stadion yang layak.
"Kalau di GBK 15 menit harus keluar dengan 60.000 orang keluar dengan selamat. Nambah ram, pintu, lift," jelasnya.
Salah satu hal yang belum banyak dipenuhi oleh stadion yang ada di Indonesia yakni single seat.
"Tempat duduk yang menerus tidak single seat kita ubah single seat semua," jelasnya.
Untuk renovasi Stadion Kanjuruhan sendiri ia pun memastikan Desember ini sudah mulai dilelang.
"Kanjuruhan sedang direnovasi. Mudah-mudahan Desember bisa dilelang," terangnya. (*)