Berita Solo Terbaru
20 Ribu Vaksin Pfizer di Solo Terancam Sia-sia, DKK Solo : Minat Masyarakat Masih Kurang Greget
Vaksin berjenis Pfizer ini didatangkan dari pusat pada pekan lalu setelah Kota Solo sempat mengalami stok yang menipis di bulan Oktober lalu
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ribuan vaksin jenis Pfizer yang didatangkan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo baru-baru ini terancam sia-sia.
Pasalnya, minat masyarakat untuk melakukan vaksinasi booster masih kurang.
Padahal 20.000 dosis vaksin Pfizer didatangkan karena Kota Solo sempat kehabisan stok.
Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih mengungkap minat masyarakat untuk vaksin masih belum sebanding.
Baca juga: Gibran Wajibkan Peserta Muktamar ke-48 Muhammadiyah Booster Gegara Kasus Covid-19 Naik Lagi
"Aku njaluk 20.000 (dosis vaksin) Pfizer. Minggu ini selesai, mengko njaluk meneh. (Sayangnya) Kesadaran masyarakat kurang greget," jelas Siti, saat ditemui TribunSolo.com, Senin (7/11/2022).
Ning, begitu ia disapa, menceritakan stok vaksin di Kota Bengawan sempat menipis pada bulan Oktober.
Pihaknya lantas mengupayakan agar kebutuhan vaksin tersedia dengan mengajukan vaksin dari pusat.
Sekitar pekan lalu vaksin telah tiba dan siap untuk didistribusikan.
Baca juga: Potret Rakyat Berebut Sembako Murah di Solo, Nenek Jalan Pakai Kruk Pun Sampai Terdorong Jatuh
Kini, Ning mengatakan masyarakat bisa memilih lokasi untuk melakukan vaksinasi.
Mulai dari Solo Grand Mall, Puskesmas Penumping, Puskesmas Sibela, sampai Puskesmas Purwosari.
Disediakan pula kebutuhan vaksin dosis pertama, kedua, maupun ketiga (booster).
Untuk dosis pertama dan kedua minimal sudah berumur 12 tahun.
Sedangkan untuk booster 18 tahun ke atas.
Baca juga: Kasus Covid XBB Sudah Ditemukan di Indonesia, Kemenkes Ingatkan Prokes, Pemkot Solo Genjot Booster
Di sisi lain, Ning berharap masyarakat segera mendaftarkan diri.
"Nek vaksin ndang gruduken gitu lho ndang rampung. Habis itu njaluk meneh," terangnya.
(*)