Berita Boyolali Terbaru
Fenomena Pembatalan Ibadah Haji di Boyolali Diikuti Peminat Umrah yang Kian Membludak
Permintaan paspor untuk umrah selama setahun terakhir di Boyolali mengalami peningkatan signifikan. Tercatat ada 996 rekomendasi paspor untuk umrah
Penulis: Tri Widodo | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Fenomena pembatalan ibadah haji terjadi secara masif di Jawa Tengah, termasuk di Boyolali.
Fenomena tersebut diikuti dengan membludaknya permintaan umrah.
Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Kementerian Agama (Kemenag) Boyolali, Sauman, mengatakan selama setahun ini permintaan rekomendasi paspor untuk umrah terus meningkat dari bulan ke bulan.
"Sampai akhirnya Oktober lalu sudah ada 996 rekomendasi paspor umroh yang kita terbitkan," kata Sauman.
Baca juga: DPR RI Soroti 8 Ribu Calhaj di Jateng Tarik Dana dan Batal Haji Lantaran Waktu Tunggu
Di sisi lain, penyebab pembatalan ibadah haji yang banyak terkuak.
Hal itu dikarenakan masa tunggu ibadah haji semakin panjang, yakni mencapai 29-30 tahun.
Imbas masa tunggu yang lama, di Jawa Tengah ramai ribuan calon jemaah haji (Calhaj) yang membatalkan ibadah hajinya.
Kepala Kemenag Boyolali, Hanif Hanani, membenarkan bahwa masa tunggu ibadah haji berkisar 29 tahun, baik di Boyolali, maupun Jawa Tengah.
"Memang ada yang membatalkan," ujarnya kepada TribunSolo.com, Selasa (8/11/2022).
Baca juga: Waktu Tunggu Haji Terlalu Lama, Ada 8 Ribu Calhaj di Jateng Tarik Dana: Pilih Dialihkan ke Umrah
Selama 2022 ini, ada 111 calhaj yang membatalkan niatnya berhaji.
Rinciannya, Januari dan Februari masing-masing 6 jemaah, Maret 18 orang, April 8 orang, Mei 7 orang, Juni 16 orang, Juli 17 orang, Agustus 13 orang, September 5 orang dan Oktober 15 orang.
Selain pembatalan haji, pelimpahan Calhaj juga cukup banyak.
Totalnya sudah ada 89 calhaj yang melimpahkan nomor porsi hajinya.