Klaten Bersinar
Dongkrak Kesejahteraan Warga, Pemkab Klaten Gelar Pelatihan untuk Warga Desa Miskin Ekstrem
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Sebanyak 50 emak-emak asnaf fakir miskin mengikuti pelatihan pembuatan sabun cuci baju dan cuci piring di Gedung Wanita Klaten, Rabu (9/11/2022).
Kegiatan ini diinisiasi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Klaten bersama Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Klaten.
Ini juga sebagai langkah untuk menghapus desa miskin ekstrem.
Nampak hadir Wakil Bupati Klaten, Ketua TP PKK Klaten, Ketua Baznas Klaten, dan Perwakilan TP PKK se-Kabupaten Klaten pada kegiatan tersebut.
Menurut Ketua TP PKK Kabupaten klaten, Endang Yoga Hardaya, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan, wawasan dan keterampilan untuk meningkatkan pendapatan keluarga serta menumbuhkan usaha ekonomi baik secara kelompok maupun perorangan kepada seluruh anggota TP PKK se-Kabupaten Klaten.
Terdapat 50 peserta yang mengikuti pelatihan berasal dari 25 desa yang masuk dalam kategori miskin ekstrem di Kabupaten Klaten dimentori oleh Aliansi Kuliner Indonesia, Yogyakarta.
"Ibu-ibu selain mendapat pelatihan juga mendapat bantuan peralatan dan bahan untuk membuat sabun cuci ini," ungkapnya.
Menurutnya, pelatihan kali ini fokuskan untuk membuat sabun cuci piring dan sabun cuci baju lantaran saat ini kedua barang tersebut merupakan kebutuhan wajib di setiap rumah tangga.
Nantinya, pihaknya akan melakukan pendampingan dan pemantauan secara berkala.
Wakil Bupati Klaten, Yoga Hardaya saat membuka kegiatan pelatihan itu, mengapresiasi kerjasama yang dilakukan BAZNAS dan TP PKK.
Baca juga: Potret Selvi Ananda Bergaya Rambut Poni : Tampak Imut, Ajak Anggota PKK Solo Bersatu Bangun Keluarga
Terlebih lagi, kegiatan tersebut untuk membantu mengurangi kemiskinan di Kabupaten Klaten.
“Mari bersama-sama dengan berbagai upaya untuk menghapus desa miskin ekstrem,” paparnya.
Kedepannya dirinya berharap pelatihan serupa terus berlanjut lantaran asas kebermanfaatannya cukup tinggi.
“Harapannya nanti setelah diberikan pelatihan wawasan dan keterampilan yang didapat bisa terus berkembang di wilayah desanya masing-masing. Kembangkan usaha, jadilah wirausaha baru dan pelopor penggerak di desa masing-masing,” ujarnya.
Sementara Ketua Baznas Klaten, Muchlis Hudaf mengatakan bahwa Baznas merupakan lembaga pemerintah non-struktural untuk mengelola zakat baik itu pengumpulan maupun pendistribusian.
“Harapannya nanti pemerintah daerah untuk terus mendukung dan mendorong masyarakat terutama ASN untuk menyalurkan zakatnya kepada kita. Penyalurannya nanti juga untuk masyarakat klaten yang memang kurang mendukung dari segi perekonomiannya,” jelasnya.
Ia juga berharap melalui kegiatan pelatihan ini selalu dimonitoring agar terus berlanjut sehingga dapat tercipta masyarakat yang mandiri serta memperoleh penghasilan yang layak.
Terakhir penyematan tanda peserta serta penyerahan bahan baku cuci piring dan cuci baju kepada 25 desa perwakilan TP PKK se-Kabupaten Klaten oleh Wakil Bupati Klaten dan Ketua Baznas Klaten. (*)