Muktamar Muhammadiyah
Tak Ada Lahan Parkir, Bus Penggembira Muktamar Muhammadiyah Diminta Parkir di Luar Kota Solo
Panitia Muktamar Muhammadiyah mengingatkan untuk para penggembira yang menggunakan bus untuk parkir di luar kota Solo. Seperti di kota peyangga.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Jutaan orang diperkirakan bakal memadati kota Solo saat Muktamar ke- 48 Muhammadiyah dan Aisyiyah besok.
Kendaraan pengangkut penggembira ini pun menjadi hal penting untuk diperhatikan.
Padahal, rata-rata setiap kelompok penggembira baik dari tingkat kampung, desa atau kelurahan, kecamatan hingga kabupaten atau kota se Indonesia bakalan berangkat bersama-sama dengan bus besar.
Selain itu, juga ada yang menggunakan kendaraan pribadi.
Banyaknya kendaraan yang akan masuk Solo ini pun perlu diperhatikan penggembira. Supaya Kota Solo tak lumpuh.
Panitia meminta memperhatikan parkir kendaraan yang digunakan.
Panitia Seksi Transportasi, Aris Purwanto meminta penggembira yang menggunakan bus diturunkan saja (drop off) di dekat Kota Solo.
Setelah drop off maka kendaraan yang digunakan seperti bus dan lainnya bisa mencari tempat parkir di luar kota Solo.
"Harapannya penggembira ke Kota Solo hanya drop off. Habis drop off, bus penggembira bisa cari tempat parkir sejauh jauhnya dari Kota Solo. Kemana? Boleh masuk tol lagi ke kota penyangga seperti Boyolali, Karanganyar, Sragen," jelasnya.
Boleh kembali ke penginapan penggembira di amal usaha Muhammadiyah (AUM) dan masjid yang sudah disediakan.
"Setelah menurunkan penumpang. bus balik kanan dulu. penggembira masuk Solo pakai shuttle bus atau Ojekmu atau ojek online," jelasnya.
Karena memang jalan raya menuju Kota Solo ataupun jalan raya di Kota Solo tidak banyak.
Hanya ada beberapa jalan raya besar yaitu Jalan Ahmad Yani Kartasura di depan UMS, Slamet Riyadi, Adi Sucipto dan Adi Soemarmo.
"Jalan Adi Soemarmo di belakang Hotel Alana terlalu kecil. Jalan Adi Sucipto dipakai (akses) muktamar tidak ditutup, sifatnya kita biarkan macet alami," kata Aris.
Baca juga: Kumpulan Ucapan Selamat Milad Muhammadiyah dan Muktamar Muhammadiyah, Bisa Dikirim Lewat Chat WA
Jalan Ahmad Yani menjadi akses bus sehingga diperkirakan kondisi jalan menjadi padat.
Sementara itu, Slamet Riyadi adalah jalan kota sehingga tidak dimanfaatkan lahan parkir, hanya bisa untuk arus lalu lintas.
Menurut prediksi, berapapun tempat parkir yang disiapkan panitia tidak akan cukup mengingat jalan di Kota Solo tidak sepanjang jumlah mobil atau bus yang datang.
"Jadi sifatnya kita memberi referensi, bukan memberi fasilitas untuk mencukupi karena jelas jumlah bis yang akan datang ke Solo tidak sebanding dengan wilayah kota Solo," kata Aris.
Opsi tempat parkir bagi penggembira di sisi barat adalah terminal lama dan terminal baru Sukoharjo yang berada di Kartasura.
Dari sisi timur ada terminal Tirtonadi, Sisi selatan ada beberapa lahan untuk parkir baik yang berbayar atau tidak berbayar di Jalan Ir Soekarno, Sukoharjo.
Ada lahan The Park Mall yang bisa memuat banyak bus dengan biaya Rp 150 ribu per hari per 1 bus.
Sementara untuk kapasitasnya berapa diserahkan ke instansi tersebut.
"Drop off penggembira sebisa mungkin di area wilayah Colomadu, setelah itu (bus) geser keluar dari Kota Solo. Kalau imbauan kami silakan masuk tol lagi," kata Aris.
Ada 3 exit tol yang bisa diakses penggembira untuk mendekat ke Kota Solo. Yaitu pintu tol Klodran, Bandara dan Kartasura.
"Silakan, setelah drop off bisa masuk di tol menuju kota kota penyangga ataupun kembali ke tempat-tempat penginapan," pungkasnya. (*)