Berita Boyolali Terbaru
Anggota DPR RI Singgung Pentingnya Pelibatan Remaja Cegah Pertambahan Kasus Stunting di Solo Raya
Remaja perlu diberikan edukasi khusus untuk menghindari stunting dengan cara tidak melakukan pernikahan dini
Penulis: Tri Widodo | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Kasus stunting di Indonesia masih menjadi perhatian serius pemerintah.
Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo menyebut jika kasus stunting di Solo Raya terbilang masih cukup tinggi. Yakni mencapai 20 persen.
Sedangkan secara nasional, angkanya tak jauh berbeda yakni 24 persen.
Baca juga: Misteri Pohon Leses Raksasa Berusia Ratusan Tahun di Desa Tambak Boyolali, Konon Dijaga Ular Ghaib
Untuk itu, pihaknya melakukan konsolidasi dengan pemangku kebijakan tingkat daerah untuk bersama-sama memerangi stunting ini.
"Stunting itu berbahaya, stunting beresiko buat kebutuhan anak. Anak merupakan generasi yang sangat penting," jelas Rahmad kepada TribunSolo.com, Kamis (17/11/2022).
Rahmad menyebut pelibatan remaja untuk pengentasan kasus stunting sangat penting.
Remaja perlu diberikan edukasi untuk menghindari stunting.
Baca juga: Muktamar Muhammadiyah, PDM Boyolali Berharap Bisa Lahirkan Kolaborasi Senior dan Junior
Hal itu supaya bisa menghindari pernikahan dini yang berpotensi memunculkan stunting dari setiap bayi yang dilahirkan.
"Pernikahan dini memberikan kontribusi terhadap stunting yang cukup besar," jelasnya.
Untuk itu, Rahmad meminta setiap remaja yang akan menikah tidak hanya berlandaskan semangat untuk mengarungi bahtera rumah tangga.
Melainkan juga telah mempersiapkan dengan baik secara fisik.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Kota Boyolali Sehari Bertambah 16 Kasus, Kadinkes Akui Sempat Terkejut
Sehingga hal-hal yang tidak diinginkan bisa dihindarkan.
"Harapan kita, remaja kita yang akan menikah itu siap secara psikologis, secara fisik untuk menghasilkan generasi yang baik, terhindar dari stunting," pungkasnya.
(*)
Â