Muktamar Muhammadiyah
Hadir saat Muktamar di Solo, Bank Muamalat Berikan Kemudahan Khusus Bagi Warga Muhammadiyah
Di tengah-tengah Muktamar Muhammadiyah, Bank Muamalat juga turut hadir memeriahkan event yang digelar 5 tahun sekali ini.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Muktamar ke-48 Muhammadiyah yang digelar di Kota Solo pada hari pertama digelar cukup meriah.
Ribuan warga Muhammadiyah dari seluruh penjuru Indonesia memeriahkan Muktamar Muhammadiyah pada Sabtu (19/11/2022).
Di tengah-tengah kegembiraan itu, Bank Muamalat juga turut hadir memeriahkan event yang digelar 5 tahun sekali ini.
Direktur Utama PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, Achmad K. Permana mengapresiasi organisasi Muhammadiyah dan Aisyiyah yang memiliki pola kepengurusan yang ada di tingkat pusat hingga ke tingkat ranting.
"Sehingga ketika kita kerjasama dengan pengurus pusat bisa ke ranting, saat ini sudah banyak kaumnya yang bekerja sama dengan Bank Muamalat dari pola terstruktur itu," katanya kepada TribunSolo.com.
Baca juga: Muktamar Muhammadiyah di Solo, Penggembira Lelah & Kedinginan, Rehat di GKJ Manahan Ada Teh Hangat
Dengan begitu, pelayanan dan proses perbankan bisa dilakukan dengan lebih mudah dan lebih murah.
Bank Muamalat akan memberikan kemudahan kepada setiap keluarga Muhammadiyah yang membutuhkan kebutuhan finansial.
"Jadi khusus bagi keluarga Muhammadiyah lebih simple daripada keluarga umumnya, karena di Muhammadiyah sistemnya bagus, anak usahanya ada rekomendasi dari pengurus pusat," jelasnya.
"Karena saya yakin perserikatan Muhammadiyah tidak akan menjerumuskan keluarga dan sebagainya tidak mempunyai kemampuan cuma sekian tapi diberikan lebih, kan tidak mungkin, karena saya yakin perserikatan Muhammadiyah itu kan tidak melulu komersial, jadi lebih kepada sosial jadi mengedepankan sisi itu," tambahnya.
Menurut Achmad, Indonesia akan mampu mengatasi ancaman pergolakan ekonomi yang diperkirakan terjadi pada tahun 2023.
Karena Indonesia memiliki kekuatan pada konsumsi domestik dengan jumlah penduduk yang besar.
"Karena kita memiliki kekuatan konsumsi domestik dengan penduduk yang lebih besar, sehingga itu menjadi konsumen terbaik untuk Indonesia saat ini," terangnya.
"Itu bisa menopang pertumbuhan ekonomi pada saat situasi mendatang, dengan itu saya tidak melihat bahwa dampaknya akan sedahsyat negara lain yang tidak mempkeuntungantungan besar," pungkasnya. (*)