Muktamar Muhammadiyah
Profil Siti Noordjannah Djohantini, Kembali Masuk dalam Daftar 39 Calon Ketua Umum PP Aisyiyah
Selanjutnya, 39 calon tetap anggota PP Aisyiyah tersebut akan dipilih lagi menjadi 13 orang jika pemilihan dilakukan secara langsung.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO -- Sudah ada 39 dari 105 nama calon Pimpinan Pusat Aisyiyah telah dipilih dalam Sidang Tanwir Muktamardi Gedung Walidah, Solo, Jawa Tengah.
Selanjutnya, 39 calon tetap anggota PP Aisyiyah tersebut akan dipilih lagi menjadi 13 orang jika pemilihan dilakukan secara langsung.
Wakil Ketua Panitia Pemilihan Muktamar ke-48 Aisyiyah, Salmah Orbayyinah, mengatakan pemilihan juga dilakukan secara formatur.
Baca juga: Presiden Jokowi Tiba di Stadion Manahan, Buka Muktamar Muhammadiyah di Solo, Didampingi Ibu Negara
Apabila hal itu terjadi maka akan didiskusikan kembali berapa jumlah calon yang akan dipilih, bisa 7 atau 9 orang.
“Selanjutnya formatur terpilih tersebut yang nantinya akan menggenapkan menjadi 13 anggota Pimpinan Pusat Aisyiyah” ungkap Bayin dalam konferensi pers, Jumat (18/11/2022), dikutip dari Kompas.tv.

Hal inilah yang membedakan pemilihan dalam Muktamar Aisyiyah dengan Muktamar Muhammadiyah.
13 orang tersebut akan melakukan sidang untuk memilih Ketua Umum PP ‘Aisyiyah dan Sekretaris Umum PP Aisyiyah yang kemudian diumumkan dalam Sidang Muktamar Aisyiyah.
Baca juga: Muktamar Muhammadiyah di Solo, Jokowi Berangkat dari Kediaman Sumber, Disambut Teriakan Warga
Nama Siti Noordjannah Djohantini kembali masuk dalam daftar calon Ketua Umum PP Aisyiyah.
Sebelumnya, dia sudah menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah, periode 2010-2015 dan 2015-2020 menggantikan Prof Dr Siti Chamamah Soeratno yang sudah dua periode menjabat Ketua Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah.
Siti Noordjannah Djohantini lebih akrab disapa sebagai Mbak Nunung (panggilannya di dalam keluarga) berprofesi sebagai dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Dirinya juga pernah menjadi Anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Republik Indonesia (2003-2008).
Baca juga: Presiden Jokowi Tiba di Stadion Manahan, Buka Muktamar Muhammadiyah di Solo, Didampingi Ibu Negara
Riwayat Pendidikan
Pendidikan formal yang ditempuh Noordjannah dimulai dari Muallimat Muhammadiyah Yogyakarta, kemudian SMP Muhammadiyah Godean, dan selanjutnya SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta.
Noordjannah lalu melanjutkan kuliah program sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.
Lulus S1, dia mengambil program magister (S2) Manajemen Keuangan di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.
Selain itu, ia juga mengambil program Human Resource Management di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.
Semasa besekolah menengah atas dan kuliah, Noordjannah sudah aktif di organisasi Ikatan Pelajar Muhammadiyah yang merupakan salah satu organisasi otonom Muhammadiyah untuk kalangan pelajar.
Di organisasi ini, ia sempat menjabat Pimpinan Pusat IPM bidang Ipmawati pada periode 1983-1986.
Bersama teman-temannya pengurus PP IPM, Noordjannah berhasil menerbitkan buku Pedoman Seragam khusus bagi pelajar putri Muhammadiyah yang berlaku untuk seluruh Indonesia.
Setelah "ber-IPM", Noordjannah kemudian aktif di organisasi Nasyiatul Aisyiyah (Nasyiah) yang juga merupakan salah satu ortom Muhammadiyah untuk kalangan remaja putri.
Di organisasi ini, Noordjannah terpilih sebagai ketua umum pada periode 1990-1995, hasil Muktamar Nasyiaatul Aisyiyah, di Yogyakarta tahun 1990.
Baca juga: Presiden Jokowi Tiba di Stadion Manahan, Buka Muktamar Muhammadiyah di Solo, Didampingi Ibu Negara
Rekam Jejak di Aisyiyah
Setelah matang di Nasyiatul Aisyiyah, Noordjannah Djohantini kemudian masuk sebagai pengurus Aisyiyah.
Pada periode 2000-2005, ia diserahi amanah sebagai Ketua Lembaga Pengkajian dan Pengembangan (LPP) Pimpinan Pusat Aisyiyah, selanjutnya masuk sebagai salah satu Ketua PP Aisyiyah, dan akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum PP Aisyiyah, periode 2010-2015.
Ia menggantikan Prof Dr Siti Chamamah Soeratno yang sudah dua periode menjabat Ketua PP Aisyiyah.
Mbak Nunung terpilih pada Muktamar ke-46 Aisyiyah, di Graha Wana Bhakti Yasa, Yoyakarta, 7 Juli 2010.
Pada Pemilihan Pimpinan Aisyiyah dalam Muktamar ke-46 Aisyiyah di Yogyakarta, wanita bernama lengkap Dra Hj Siti Noordjannah Djohantini MM Msi, mengumpulkan 1.291 suara.
Ia unggul atas Prof Dr Siti Chamamah (1.094 suara), Dr Masyithoh MAg (916 suara), Dra Dyah Siti Nuraini (828 suara), Dra Hj Shoimah Kastolani (557 suara).
Dalam kepengurusan PP Aisyiyah 2010-2015, Noordjannah didampingi oleh Dra Hj Dyah Siti Nuraini sebagai Sekretaris Umum.
Selain di lingkungan Muhammadiyah, Noordjannah juga dikenal sebagai aktivis perempuan.
Dirinya merupakan salah satu pendiri Yasanti (Yayasan Annisa Swasti), yaitu sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) perempuan pertama di Indonesia.
“Yasanti” yang dikelolanya sejak tahun 1982 hingga kini masih eksis dan berkembang. LSM ini bergerak dalam bidang pemberdayaan kaum perempuan, khususunya dalam memberikan layanan pendidikan dan latihan bagi wanita yang bekerja sebagai buruh.
Kehidupan Pribadi
Siti Noordjannah Djohantini lahir dan dibesarkan di lingkungan keluarga yang religius.
Ayahnya bernama Ardani Zaenal, sedangkan ibunya bernama Siti Juariyah. Ia menikah dengan Dr Haedar Nashir yang merupakan kader dan pengurus Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Dari pernikahan dengan Haedar Nashir, Noordjannah dikaruniai dua anak, yaitu Hilma Nadhifa Mujahidah dan Nuha Aulia Rahman.
Berikut 39 nama calon pimpinan yang dipilih di Sidang Tanwir Muktamar ke-48 Aisyiyah:
1. Rohimi Zamzam
2. Siti Noordjannah Djohantini
3. Evi Sofia Inayati
4. Salmah Orbayinah
5. Atiyatul Ulya
6. Latifah
7. Tri Hastuti Nur Rohimah
8. Alimatul Qibtiyah
9. Masyitoh
10. Siti 'Aisyah
11. Fitni Wilis
12. Choirun Nisa
13. Trias Setyawati
14. Warsiti
15. Dyah Puspitarini
16. Rahmawati Husain
17. Hajar Nur Setyowati
18. Misma Kasim
19. Cholifah
20. Rita Pranawati
21. Chandrawati
22. Adib Sofia
23. Dyah Suminar
24. Nurhayati Aziz
25. Abidah
26. Hening Parlan
27. Mami Hajaroh
28. Siti Muslimah Widyastuti
29. Susilahati
30. Atikah
31. Siti Syamsiyatun
32. Fauziyah Tri Astuti
33. Islamiyatur Rohmah
34. Nikmah Afidati
35. Laras Windyawati
36. Normasari
37. Esty Martiana Rachmi
38. Widyastuti
39. Anisia Kumala
(*)