Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Muktamar Muhammadiyah

Muktamar Aisyiyah Bertabur Ragam Budaya dari Nusantara: Rombongan Lampung Kompak Kenakan Kain Tapis

Muktamar ke-48 Aisyiyah juga jadi ajang untuk menunjukkan kekayaan ragam budaya dari masing-masing daerah peserta

Tribunsolo.com/Ahmad Syarifudin
Rombongan utusan muktamar Aisyiyah dari Lampung kompak mengenakan kain tenun tapis yang digunakan sebagai selendang. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Muktamar ke-48 Aisyiyah tidak hanya membahas estafet kepemimpinan dan isu strategis.

Para peserta pun menjadikannya sebagai ajang untuk menunjukkan kekayaan ragam budaya dari masing-masing daerahnya, terutama di hari kedua, Minggu (20/11/2022).

Para utusan wilayah mengenakan pakaian dengan kekhasan masing-masing.

Baca juga: Beda dengan Muhammadiyah, Ketum PP Aisyiyah Terpilih Dijabat Sosok Baru : Salmah Orbayinah

Baca juga: Sosok Haedar Nashir Ketum PP Muhammadiyah Dua Periode, 10 Tahun Rasakan Pahit Manis jadi Wartawan

Mulai dari kain batik, tenun, hingga hiasan kepala. 

Rombongan dari Lampung, misalnya.

Mereka mengenakan kain tenun yang digunakan sebagai selendang.

Mereka menyebutnya dengan tenun kain tapis.

Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Bandar Lampung, Maryati Nasution menyebutkan bahwa sejumlah 69 utusan muktamar dari Lampung seluruhnya mengenakan selendang tenun tapis.

Baca juga: Bertutur Kata dengan Sejuk & Kenegarawan Jadi Nilai Plus Haedar Nashir bagi Warga Muhammadiyah NTT

Baca juga: Jabat Ketum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir : Posisi Hanya Sejengkal Didepankan Seinci Ditinggikan

"Kain Tapis ini asalnya dari daerah Pesisir Barat Krui yang sekarang sudah dikembangkan di berbagai daerah di Lampung," jelasnya. 

Masyarakat di sana banyak menghasilkan rebung serta binatang laut.

Kekayaan alam itu menjadi inspirasi dan mereka menyulam dengan benang emas dengan tangan.

Kain Tapis ini memiliki keragaman dari kualitas benang, motif, dan kehalusan tenunannya.

Adapun kain tapis tersebut kerap digunakan pada acara-acara khusus.

"Di sini kami ingin menunjukkan kekayaan daerah Lampung yang menggambarkan juga keragaman budaya Indonesia," ujarnya.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved