Muktamar Muhammadiyah
Raih Suara Terbanyak, Peluang Haedar Nashir Pimpin Muhammadiyah Kembali Terbuka Lebar
Pemilihan 13 anggota Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah berakhir pada Minggu (20/11/2022) dini hari.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pemilihan 13 anggota Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah berakhir pada Minggu (20/11/2022) dini hari.
Berdarsakan rekapitulasi hasil penghitungan suara E-voting, Haedar Nashir mendapat suara terbanyak dalam pemilihan yang diikuti sebanyak 2.519 pemilih
Petahana Ketua Umum Muhammadiyah itu memperoleh sebanyak 2.203 suara.
Kemungkinan Haedar pimpin kembali Muhammadiyah untuk periode 2022-2027 sangat besar.
Hal itu diungkapkan Ketua Panitia Pemilihan, Ahmad Dahlan Rais usai menutup sidang pleno di Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS.
"Peluang perolehan suara terbanyak menjadi ketua umum sangat besar," kata Dahlan Rais kepada TribunSolo.com.
Menurut dia, sudah menjadi tradisi Muhammadiyah dalam menghormati peraih suara terbanyak untuk memimpin gerbong.
Angka itu, representasi pilihan peserta Muktamar di Indonesia.
Baca juga: Hasil Pemilihan PP Muhammadiyah 2022-2027 : Haedar Nashir 2.203 Suara, Anwar Abbas 1.820 Suara
Baca juga: BREAKING NEWS : Resmi, Inilah 13 Nama Calon Ketua Umum Muhammadiyah 2022-2027, Haedar Nashir Teratas
"Angka itu kan bermakna, maknanya apa? Itu aspirasi dari Muktamarin harus kita hormati," tegasnya.
Meskipun, tak menutup kemungkinan peraih suara terbanyak bukan yang menjadi ketua umum.
Sebab, ke-13 anggota terpilih akan mengadakan sidang untuk menentukan siapa yang jadi Ketua umum.
Tentunya, 12 anggota terpilih ini akan menawarkan terlebih dahulu kepada peraih suara terbanyak untuk menjadi ketua umum.
Hasil pemilihan itu akan disahkan pada Sidang Pleno VII pada Minggu (20/11/2022) siang.
"Misal, Pak Haedar lagi, itu diumumkan (di Muktamar) sekaligus dimintakan pengesahan. Itu hanya untuk ketua umum saja, untuk sekertaris hanya dimumkan saja," tutur dia.