Muktamar Muhammadiyah
Sosok Haedar Nashir Ketum PP Muhammadiyah Dua Periode, 10 Tahun Rasakan Pahit Manis jadi Wartawan
Sebelum Haedar Nashir memimpin organisasi Muhammadiyah, dia pernah menjadi wartawan selama 10 tahun. Inilah kisahnya.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Ketika di Suara Muhammadiyah saat itu ada mesin-mesin yang tinggi dan tutsnya sudah sangat susahnya untuk diketik.
Baca juga: Resmi, Haedar Nashir Ketua Umum PP Muhammadiyah Periode 2022-2027, Abdul Muti Sekretaris Umum
"Bukan main itu berat sekali, butuh sekuat tenaga ini," kenangnya.
Karena bekerja tidak mengenal waktu dan banyaknya kegiatan, Haedar Nashir sempat jatuh sakit tipes.
"Mungkin karena sering main mesin tik seperti itu, lalu sering nulis tidak kenal waktu. Wartawan begitu tidak kenal waktu. Kemudian juga ritme hidupnya tidak teratur ditambah jadi aktivis IPM waktu itu saya sempat kena tipes selama satu tahun saya kena tipes," tuturnya.
"Jadi itu pengalaman jadi wartawan sehingga saya jadi pemred di majalah Suara Muhammadiyah itu berangkat dari bawah bukan karena saya di PP Muhammadiyah," tegasnya.
Oleh karena itu, Haedar Nashir berpendapat, jurnalistik itu bukan sekedar ilmu dan keterampilan tetapi juga ada panggilan, spirit atau jiwa di dalamnya.
(*)