Berita Solo Terbaru
Proses Penempaan Keris Ala Padepokan Brojobuwono: Diawali Wiwitan, Diakhiri Kirab Keliling Kampung
Pembuatan sebilah keris membutuhkan waktu yang tak singkat. Beragam proses dan cara berbeda pun harus dilewati tergantung dari tiap pembuatnya.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pembuatan sebilah keris membutuhkan waktu tak singkat dan beragam prosesnya.
Antar tiap pembuat pun memiliki cara mereka masing-masing terkait sebelum dan sesudah pembuatan bilah keris.
Seperti yang dilakukan Padepokan Brojobuwono.
Padepokan tersebut mengawali proses pembuatan bilah keris dengan upacara wiwitan.
Baca juga: Keris Kanjeng Kiai Rapal, Jagoan Museum Keris Solo Saat Peringati Hari Keris Dunia
Upacara ini biasanya dilakukan dengan umbul donga kepada Sang Pencipta.
Di sekitar lokasi upacara biasanya terdapat buah pisang, tumpeng, material pembuatan bilah keris dan sesajian lainnya sesuai dengan keyakinan yang dianut.
Materi pembuatan bilah keris biasanya menggunakan bahan besi, baja, dan nikel. Baja yang dipakai pun memiliki standard internasional.
Salah seorang anggota Padepokan Brojobuwono, Dika Ekwan Widayat mengatakan pelaksanaan upacara wiwitan itu bukan tanpa sebab.
"(Itu seperti) ketika kita sebelum beraktivitas, kita pasti berdoa dengan keyakinan kita kepada sang pencipta, supaya tidak diberi halangan dan sebagainya," kata Dika, kepada TribunSolo.com, Jumat (25/11/2022).
Setelah prosesi upacara wiwitan selesai, prosesi kirab keliling kampung kemudian dilakukan sebelum akhirnya dilakukan proses penempaan.
Proses penempaan materi bilah keris dilakukan di besalen yang ada di Padepokan Brojobuwono.
Baca juga: Pembukaan Peringatan Hari Keris Dunia di Museum Keris Solo : Ada Atraksi Penempaan Keris di Besalen
Proses tersebut biasanya minimal melibatkan 4 orang yang bekerja bersama-sama.
Termasuk menjaga agar suhu prapen atau lokasi untuk memanasi materi pembuatan bilah keris.