Berita Sragen Terbaru
Tips Mencegah Stunting yang Bisa Dilakukan Orang Tua di Sragen : Jangan Terlena, Ubah Pola Asuh
Pemerintah Kabupaten Sragen kini tengah fokus untuk menurunkan angka stunting pada balita.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Pemerintah kini tengah fokus untuk menurunkan angka stunting pada balita.
Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Tengah, Widwiono merespon baik penurunan angka stunting di Kabupaten Sragen.
Di mana Kabupaten Sragen sendiri menargetkan angka stunting akan berada di bawah 10 persen pada 2024 mendatang.
Agar angka tersebut bisa terealisasi, juga dibutuhkan perubahan pola asuh oleh orang tua untuk mencegah stunting.
"Kalau kita aparat pemerintah sudah komitmen, tapi orang tua masih lambat, perubahan perilaku kurang cepat ini jadi hambatan," katanya saat ditemui TribunSolo.com.
"Jadi 5 strategi percepatan stunting pertama komitmen yang kedua pola asuh orang tua," imbuhnya.
Pasalnya, orang paling dekat dengan balita yakni orang tua mereka masing-masing.
Ia mengatakan dalam pola asuh, orang tua harus memperhatikan beberapa hal.
Salah satunya, orang tua jangan terlena dengan aktivitas anak sedang aktif-aktifnya.
Baca juga: Pemkab Klaten Tetap Gencarkan Vaksinasi Dosis Ketiga : Tekan Penularan dan Kematian Akibat Covid-19
Baca juga: Waspada Stunting pada Bayi, Dinkes Karanganyar Ungkap Cara Pencegahannya: Pola Makan dan Minum
"Jadi kalau anak sudah lari-larian, orang tua terus berpikiran nggak papa anak saya sehat, setelah diperiksa tinggi badannya ternyata tidak sesuai dengan umur yang bersangkutan," jelasnya.
"Tinggi badan ada ukuran standar internasional, jika ukuran Z score kurang dari 2 standar deviasi, itu kita harus waspada bahwa itu bisa menjadi cikal bakal stunting," imbuhnya.
Ia juga meminta kepada orang tua untuk waspada apabila berat badan dan tinggi badan buah hati tidak mengalami kenaikan selama 2 bulan.
Hal-hal sederhana itulah yang harus diperhatikan lagi oleh para orang tua.
Widwiono menyarankan apabila tanda-tanda itu terjadi pada buah hati, maka orang tua harus melakukan konsultasi ke puskesmas atau dokter.
"Kalau itu terjadi di anaknya, harus konsul ke puskesmas atau ke dokter, itu biasanya terjadi karena kurangnya pola asuh," ucapnya.
Tak hanya itu, pencegahan stunting bisa dilakukan dengan memantau kondisi kadar hemoglobin (Hb) dan lingkar lengan ibu hamil dan calon pengantin.
"Jadi harus diperiksa untuk ibu hamil dan calon pengantin, Hb minimal 12 d/gL sedangkan lingkar lengan atas 23,5 centimeter," pungkasnya. (*)
Tak Hanya Mahal, Keberadaan Minyakita di Sragen Mulai Langka, Keranjang Pedagang di Pasar Kosong |
![]() |
---|
Patroli Besar-besaran di Sragen : Cegah Konvoi, Usai Hoaks Tabrak Lari,Tapi Mengaku Dianiaya Pesilat |
![]() |
---|
Lagi-lagi, Cabai Bikin Dompet Emak-emak di Sragen Kempes, Pedagang Sebut Harganya Naik Setiap Hari |
![]() |
---|
Minyakita Langka, Pedagang di Sragen Dulu Bisa Pesan 2 Karton, Kini Stok Tidak Ada |
![]() |
---|
Curhatan Pedagang di Sragen, Diprotes Pembeli Harga Minyakita Naik : Dikira Kita Yang Bikin Harga |
![]() |
---|