Berita Solo Terbaru
Buat Plester Luka Diabetes dari Limbah Batang Ubi Kayu,Tim PKM RE UNS: Kurangi Pencemaran Lingkungan
Tak hanya berinovasi dan menciptakan karya dalam bidang kesehatan, karya Tim PKM RE UNS ternyata juga memikirkan karya yang ramah terhadap lingkungan
Penulis: Eka Fitriani | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani
TRIBUNSOLO.COM, SOLO – Plester Luka Diabetes dari Limbah Batang Ubi Kayu ciptaan lima mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menjadi salah satu solusi untuk mengurangi limbah lingkungan, terutama ubi kayu.
Kelima mahasiswa yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Eksakta (PKM RE) 2022 tersebut berhasil menciptakan Plester Luka Diabetes dari limbah batang ubi kayu dan biji pepaya muda.
Kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengelola limbah batang ubi kayu menjadi sorotan tersendiri.
Padahal batang ubi kayu memiliki kandungan selulosa sebanyak 56,82 persen yang dapat dimanfaatkan untuk membuat plester hydrogel.
Baca juga: Inovatif! Tim PKM RE UNS Ciptakan Plester Luka Diabetes dari Limbah Batang Ubi Kayu
Tentunya dengan dikombinasikan biji pepaya muda yang memiliki aktivitas antibakteri yang tinggi pada bakteri Staphylococcus aureus yang ada pada ulkus diabetik.
Ulkus diabetik merupakan komplikasi umum yang sering dialami penderita Diabetes Melitus (DM).
DM menjadi penyebab utama dari amputasi hingga kematian
“Hidrogel dianggap sebagai kandidat pembalut yang ideal karena memiliki permeabilitas dan biokompatibilitas yang baik,” kata ketua Tim PKM RE UNS Risma Rahmawati, Selasa (29/11/2022).
“Kemampuan untuk menyediakan lingkungan lembab untuk perbaikan luka, serta mengatasi kekurangan metode tradisional,” katanya.
Sementara itu, Tim PKM RE UNS ini berharap dengan adanya PRIKAIYA ini dapat mengatasi berbagai permasalahan.
Baca juga: Eye Cream Made in Mahasiswi UNS Solo : Dibuat dari Limbah Kulit Semangka, Jaga Mata Akibat Main HP
Salah satunya sebagai pengganti plester konvensional yang dapat lebih efektif untuk mempercepat penyembuhan luka diabetes.
“Selain itu, plester ini juga diharapkan dapat mengurangi pencemaran lingkungan karena plester ini dibuat dengan memanfaatkan limbah batang ubi kayu,” katanya.
“Serta mampu meningkatkan nilai ekonomis dari limbah batang ubi kayu dan biji pepaya muda yang ketersediaannya sangat melimpah di Indonesia,” katanya.
Besarnya angka produksi ubi kayu menyebabkan limbah yang dihasilkan juga banyak, salah satunya limbah batang ubi kayu.
Dengan adanya produk plester ramah lingkunan tersebut, pihaknya berharap dapat mengurangi pencemaran lingkungan karena plester ini dibuat dengan memanfaatkan limbah batang ubi kayu.
(*)