Berita Sukoharjo Terbaru
Sosok Sriyatun : Bikin PAUD 'Sukarela', Pagi Ngajar, Siang Jualan Nasi Hasilnya untuk Hidupi Sekolah
Sriyatun menjadi salah satu perempuan yang tanpa pamrih memajukan pendidikan melalui lingkungannya yang notabene kawasan pabrik.
Penulis: Asep Abdullah Rowi | Editor: Naufal Hanif Putra Aji
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Asep Abdullah Rowi
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Bertahun-tahun mengabdikan hidupnya di dunia pendidikan, tak membuat Sriyatun lelah sedikit pun.
Langkahnya yang berat, mungkin tak semua perempuan bisa menjalani hari-hari di tengah tuntutan kehidupan.
Bagaimana tidak, biasanya setelah lulus dari perguruan tinggi , seorang anak muda lantas merantau atau mencari kerja di perusahaan besar demi mendapatkan pundi-pundi uang.

Tetapi tidak bagi Sriyatun, sarjana lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta (FE UMS) itu.
Perempuan kelahiran Kabupaten Sukoharjo, 10 Februari 1985 itu, justru terpanggil untuk mendidik anak-anak di lingkungannya yang merupakan kawasan pabrik.
Saat masuk kampung, bangunan menjulang tinggi dan besar-besar sudah dijumpai.
Itulah pabrik-pabrik yang berada di lingkunganya.
"Tahun 2013 saja memulai. Awalnya dari Posyandu (saya ngajar di sana) kemudian saya 'hibahkan' ruang tamu dan teras rumah jadi sekolah," kata dia kepada TribunSolo.com, Senin (29/11/2022).
Ya, rumah yang ditempati bersama orangtuanya disulap menjadi Pos Pendidikan Anak Usai Dini (PAUD) Kantil XVII di Dukuh Menggungan RT 02 RW X, Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Baca juga: Sekolah PAUD hingga SMP di Karanganyar Kini Terapkan 5 Hari KBM, Libur Sabtu-Minggu
Baca juga: Peringati Hari Guru, SGM Eksplor dan Alfamart Bangun Dua Gedung PAUD hingga Beri Bantuan untuk Guru
Di sanalah embrio PAUD berdiri sejak 2013 silam yang kemudian mendapatkan Surat Keputusan (SK) Pendirian: 411.3/4068/2015 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan (Kemendikbud) kala itu.
"Saya izin orangtua gimana kalau rumah untuk lokasi mengajar anak-anak. Ya dizinkan dengan senang hati," aku dia mengenang perjuangan awal.
Maklum, menurut Atun sapaan akrabnya, di lingkungannya banyak anak-anak yang notabene usia emas 1-3 tahun hanya di rumah karena tak menjagkau PAUD.
Terlebih memasukkan anak ke PAUD pada umumnya dan biaya bulanan cukup mahal.
Nongkrong Sambil Bawa Sajam di Kartasura, Remaja Asal Boyolali Diamankan Polisi |
![]() |
---|
Harga Bawang Merah di Pasar Kartasura Meroket, Kini Rp 52 Ribu Per Kg |
![]() |
---|
12 Pecandu Narkotika di Sukoharjo Lapor Sukarela Ingin Rehabilitasi ke P4GN, Didominasi Mahasiswa |
![]() |
---|
Setelah dari Sukoharjo, Anies Baswedan Langsung Pulang ke Jakarta, Pakai Jet Pribadi |
![]() |
---|
Warga Diimbau Waspada! Ada Modus Penipuan Mengatasnamakan Wakil Bupati Sukoharjo via WhatsApp |
![]() |
---|