Klaten Bersinar
Bupati Klaten Sri Mulyani Apresiasi Gibran soal Tambang: Sidak ke Lokasi, Jika Melanggar Ditertibkan
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Isu tambang ilegal di Kabupaten Klaten yang disebut dibekingi orang berpengaruh atau berkuasa sempat jadi sorotan.
Terlebih usai cuitan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka hingga Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Hingga akhirnya membuat kementerian menerjunkan tim untuk mencari fakta di lapangan.
Ditemui disela-sela kesibukannya, respon positif hadir dari Bupati Klaten, Sri Mulyani saat mendengar kabar tersebut.
Respon positif itu berlanjut, dirinya mengaku siap jika diajak untuk melakukan sidak ke lokasi tambang ilegal yang berada di lereng Gunung Merapi tersebut.
"Tentunya saya senang. Alhamdulillah," ungkap dia kepada TribunSolo.com, Jumat (2/12/2022).,
"Saya berterima kasih dengan Mas Gibran. Cuitan (Twitter) itu menunjukkan bahwa kita sebagai pemimpin tidak hanya hadir secara fisik (media sosial), karena itu bentuk pelayanan," terangnya.
Menurutnya, usai isu tambang ilegal di Klaten tersebut diunggah di media sosial membuat banyak perhatian dari banyak pihak.
Dirinya tak menampik jika pernah membicarakan masalah tersebut dengan putra sulung orang nomor satu se-Indonesia itu.
Baca juga: H-8 Pernikahan Kaesang-Erina : Ada Makanan Gratis di Slamet Riyadi, Lagu Abah Lala Iringi Resepsi
Baca juga: Gibran Sebut Beking Tambang Pasir Ilegal di Merapi Ngeri, Kapolres Klaten: Kita Cek & Turun Langsung
Hal tersebut dilakukan agar dirinya dibantu untuk menyampaikan permasalahan itu kepada sang ayah.
Dirinya mengaku mengapresiasi langkah Walikota Solo untuk merespon curahan hatinya soal tambang ilegal di wilayah Klaten.
"Harapan saya dengan adanya viral ini segera ada tindakan dari yang terkait agar segera terjun ke Klaten. Untuk dilakukan penertiban," ucapnya.
Pada awal pekan lalu di Semarang, Mulyani mengungkapkan telah diselenggarakan rapat koordinasi menyikapi tambang ilegal dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
Namun saat itu ia tidak bisa hadir secara langsung, akan tetapi telah diwakilkan oleh Wakil Bupati Klaten Yoga Hardaya.
Pada kesempatan itu, Gubernur Jawa Tengah itu menanyakan apakah tertekan dengan keberadaan tambang galian C kepada Wakil Bupati Klaten.
"Pak Wakil (Bupati) menjawab tertekan dan itu sudah mewakili," jelasnya.
Meski begitu, pihaknya tidak merasakan tekanan secara langsung dari pihak tertentu hanya saja tekanan tersebut soal kapasitas Pemkab Klaten dalam mengintervensi aktifitas tambang.
Hal itu, lantaran Pemkab Klaten tak memiliki wewenang dalam mengeluarkan perizinan tambang yang saat ini berada di tingkat provinsi.
"Memang kami sulit untuk menertibkan (tambang ilegal)," jelas dia
"Tetapi ini bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerintah pusat atau pemerintah provinsi saja, tetapi kolaborasi dan kerjasama untuk sama-sama menertibkan tambang-tambang ilegal di Klaten,” ujarnya.
Sri Mulyani mengaku jika dirinya menunggu ajakan untuk sidak tambang ilegal secara bersama-sama.
Bahkan dirinya mengaku senang jika hal tersebut benar-benar terjadi.
Nantinya, dia sendiri yang akan menunjukan lokasi tambang ilegal yang merusak alam cukup parah di daerah Kecamatan Kemalang.
Dirinya khawatir hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
Bahkan Sri Mulyani menyinggung soal wilayah yang terdampak penambangan ilegal itu tak hanya Klaten saja.
”Apalagi kalau di atas (lereng Merapi) terus-terusan digali, maka sumber mata air akan susut. Debit airnya di Klaten akan berkurang banyak, padahal PDAM Klaten mengaliri PDAM Kota Solo."
"Kalau tambang ilegal ini tidak ditertibkan berdampak pada debit air yang keluar dari sumber-sumber mata air itu. Harapan saya semoga ini ada action,” pungkasnya. (*)