Pernikahan Kaesang dan Erina
7 Sumber Mata Air Bakal Digunakan dalam Prosesi Siraman Kaesang di Solo, Darimana Saja?
Gibran membeberkan tujuh sumber mata air itu sama dengan tujuh sumber mata air yang digunakan dalam prosesi siraman dirinya dahulu
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka membeberkan 7 sumber mata air yang akan digunakan saat prosesi siraman adiknya, Kaesang Pangarep.
Kaesang bakal melakukan prosesi adat tersebut di kediaman Presiden Joko Widodo di Sumber, Banjarsari, Solo, Jumat (9/12/2022) mendatang.
Sesuai dengan tradisi adat jawa, air yang akan digunakan untuk siraman harus diambil dari 7 sumber mata air berbeda.
Sumber air tersebut di antaranya Masjid Agung dan Al Wustho Solo.
Baca juga: Viral Undangan Pernikahan Kaesang dan Erina, Nama Jokowi Ditulis Tanpa Gelar, Ternyata Ini Alasannya
Kemudian, di wilayah Pengging dan rumah orang tua Jokowi, Boyolali.
Selain itu juga ada mata air Keraton Kasunanan, Pura Mangkunegaran, dan rumah kediaman keluarga Presiden Jokowi di Sumber, Banjarsari.
"Tujuh mata air itu sama dengan yang saya gunakan saat nikah dulu," terang Gibran, saat ditemui TribunSolo.com, Senin (5/12/2022).
Gibran juga mengungkapkan bahwa seluruh saudara kandung Jokowi dan Iriana akan ikut menyiram Kaesang.
Baca juga: 15 Kantong Parkir Pernikahan Kaesang dan Erina : Stadion Manahan Bisa Tampung 1000 Unit Kendaraan
"Yang nyirami yang sudah pernah mantu. Jadi nanti pakde dan budhe semuanya karena mereka sudah pernah mantu," jelasnya.
Selain siraman, ada pula bleketepe yang menjadi pertanda dimulainya pernikahan.
Yakni dengan pengajian dan sema'an Al Qur'an di kediamannya di Sumber.
Erina Gudono sebagai mempelai wanita juga menjalani siraman di rumahnya sendiri di waktu yang sama.
Baca juga: H-5 Pernikahan Kaesang dan Erina, Gibran Pesan: Walau Ada Makanan Gratis, Tetap Larisi Pedagang CFD
"Siraman, yo ora oleh dadi siji. Siraman kan di rumahe dewe-dewe. Siraman dewe-dewe," ujarnya.
Semua prosesi adat dilakukan oleh kedua mempelai.
"Lengkap sama kaya yang di Yogyakarta. Dibarengi. Midodareni Jumat Malam. Resepsi kami fokuskan pada hari Minggu," pungkasnya.
(*)