Klaten Bersinar
Hore! BLT BBM untuk 1.872 Tukang Ojek di Kabupaten Klaten Cair
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sebanyak 1.872 tukang ojek di Klaten menerima bantuan langsung tunai (BLT) dari Pemerintah Kabupaten Klaten (Pemkab) Klaten.
Kegiatan ini dalam rangka menangani dampak inflasi.
Pemberian bantuan diserahkan langsung oleh Bupati Klaten Sri Mulyani di Pendopo Pemkab Klaten, Rabu (07/12/2022).
Bantuan yang diterima ribuan tukang ojek pangkalan dan ojek online berasal dari Dana Alokasi Umum (DAU) tahun 2022.
Kepala DISSOSP3APPKB, Muh Natsir mengatakan, penyaluran bantuan sosial tersebut untuk mengurangi beban para pelaku ojek dalam pemenuhan biaya hidup sehari-hari karena kurangnya penghasilan akibat kenaikan BBM.
Untuk besaran bantuan yang diberikan sebesar Rp 150 ribu per bulan, untuk penyaluran tahap ini langsung diberikan untuk 3 bulan.
“Penyaluran dilakukan 1 tahap, jadinya setiap orang nanti akan menerima Rp 450 ribu. Disalurkan oleh Bank Jateng secara non tunai kepada 1.872 penerima,” jelas Muh. Natsir.
Sementara itu, ditemui usai menyerahkan bantuan tersebut, Bupati Klaten, Sri Mulyani mengungkapkan jika pemerintah daerah mengalokasikan optimalisasi DAU untuk mengendalikan inflasi.
Baca juga: Ingat Dua Nenek di Klaten yang Dijambret Usai Ambil Uang BLT BBM? Kini Si Pelaku Dibekuk Polisi
Nantinya, bantuan tersebut bisa diambil di Kantor Bank Jateng di wilayah Kabupaten Klaten, mulai 7 hingga 13 Desember 2022 dengan membawa E-KTP asli, Fotocopy KTP dan Kode Virtual Accountnya.
Diharapkan bantuan tersebut dapat dimanfaatkan sekaligus meringankan beban masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
"Kondisi akhir tahun ini pasti kebutuhan meningkat terlebih menghadapi natal dan tahun baru," papar dia.
"Selain itu, cuaca yang ekstrim di beberapa wilayah, tentunya pendapatan para tukang ojek akan berkurang," jelasnya.
Dirinya menghimbau kepada para penerima untuk tidak menggunakan bantuan tersebut untuk membeli kebutuhan yang tidak penting.
Kepada TribunSolo.com, Udin (30) pelaku ojek pengkolan yang sehari-hari mangkal di Terminal Ir. Soekarno mengaku senang.
"Rencananya mau saya belikan bahan bakar dan ban baru untuk ngojek," terangnya.
Dirinya mengaku merasakan dampak langsung akibat kenaikan BBM, lantaran omset hariannya menurun jauh dibandingkan sebelumnya.
"Menurun sampai 50 persen, kalau malem biasanya sekali narik bisa 3 sampai 4 penumpang. Kalau sekarang cuma dapat satu," ungkapnya.
Udin menambahkan jika sekali mendapatkan penumpang dirinya mendapatkan penghasilan kotor sekitar Rp 30 ribu.
Namun pengeluaran itu tak sebanding dengan pengeluaran hariannya yang mencapai Rp 100 ribu.
Untuk itu, dirinya mengucapkan terimakasih atas bantuan tersebut.
"Bantuan ini sangat membantu sekali, terutama untuk tukang ojek (dengan hasil tak menentu)," pungkasnya. (*)