Ratusan Anak-anak Ikuti Khitan Massal yang Digelar Baznas Klaten : Senang, Besamaan dengan Liburan

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Bupati Klaten, Sri Mulyani menghadiri khitan massal yang dikuti  344 anak di halaman Masjid Raya Klaten, Rabu (21/12/2022)

Acara yang digelar Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Klaten dinanti-nantikan anak-anak karena saat bersamaan dengan libur sekolah.

Anak-anak kompak menggunakan baju putih lengan panjang dengan bawahan kain sarung duduk rapih menunggu antrean didampingi orang tua mereka.

Banyak diantara mereka tak merasa rasa takut atau khawatir, itu terlihat dari keceriaan anak-anak saat menunggu nomor urut mereka dipanggil.

Wakil Ketua Bidang Distribusi Baznas Klaten, Ahmad Aydi Sunani menjelaskan, bahwa kegiatan tersebut hasil zakat dan infaq ASN dan Baznas Klaten dengan sejumlah pihak. 

Diakuinya, bahwa jumlah tersebut melonjak tajam dari kuota awal yang disediakan panitia sebanyak 250 orang saja. 

Tetapi ternyata berjubel, sehingga sampai 344 anak.

Di antaranya 6 orang dewasa menjadi peserta khitan massal yang baru menjadi mualaf yang tersebar dari Kecamatan Ceper, Trucuk, Wedi dan Bayat. 

"Banyak banget anak-anak yang daftarkan diri di khitan massal ini. Mereka senang saat liburan sekolah," ungkapnya kepada TribunSolo.com.

Dalam prosesnya, kegiatan tersebut itu melibatkan 60 tenaga medis yakni RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten, RSUD Bagas Waras dan RS Islam Klaten. 

Baca juga: Dorong Pemulihan Ekonomi Pasca Covid-19, Bupati Klaten Sri Mulyani Salurkan Bantuan untuk 2.090 UMKM

Baca juga: Jelang Libur Nataru 2023, Pemkab Klaten Gelar Rakor Tim Pengendalian Inflasi Daerah

Ketua Baznas Klaten, Muchlis Hudaf, bahwa kegiatan tersebut memiliki nilai strategis dalam dakwah islam. 

"Selain kesehatan, khitan ini dalam rangka untuk pengislaman bagi seorang laki-laki (muslim). Dan selanjutnya dididik agar menjadi aset umat Islam kedepannya," terangnya. 

Dijelaskan Muchlis jika ratusan peserta tersebut boleh diikuti oleh semua warga masyarakat yang berasal dari berbagai latar belakang, sehingga tidak hanya menyasar orang tidak mampu saja.