Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Konflik Keraton Solo

Ricuh Keraton Solo : Satu Oknum Polisi Disebut Terlibat Kisruh Internal Keraton, Main Todong Pistol

Ada pengakuan mengejutkan dari Suami Gusti Moeng, KPH Eddy Wirabhumi. Dia menyebut ada anggota Polri terlibat dalam konflik internal Keraton.

TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
Suasana pasca-bentrok di depan Kamandungan, Keraton Solo, Jumat (23/12/2022) malam. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Suami Gusti Moeng, KPH Eddy Wirabhumi mengklaim ada satu anggota Polri yang terlibat dalam konflik internal Keraton Solo.

Dalam ricuh di Keraton Solo Jumat (23/12/2022) malam, pria yang disebut Eddy anggota Polri itu sampai menghunuskan senjata api dan menodongkannya ke cucu Pakubuwono XIII.

Eddy mengungkap ia sebenarnya sudah lama berkirim surat kepada Propam untuk menindak oknum aparat yang menurutnya menyebabkan insiden ini.

Menurutnya, jika benar mereka merupakan anggota Polri dari satuan tertentu, perlu ada penindakan karena telah menyalahgunakan wewenang.

Suami Gusti Moeng, KPH Eddy Wirabhumi. Dia mengungkap ada anggota Polri yang terlibat dalam konflik internal keraton.
Suami Gusti Moeng, KPH Eddy Wirabhumi. Dia mengungkap ada anggota Polri yang terlibat dalam konflik internal keraton. (TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)

"Saya bersurat berkali-kali ke Propam," aku Eddy, lewat video wawancara yang dikirimkan ke TribunSolo.com.

Bahkan, oknum tersebut sudah 5 tahun mendiami kawasan itu, sampai menjalin hubungan dengan pembantu Sri Susuhunan Pakubuwono XIII.

"Yang 5 tahun di sini tidak pernah dipindah. Yang dua berhubungan dengan pembantunya Sinuhun kemudian kawin," jelasnya.

Apalagi setelah ada insiden penodongan senjata api, menurutnya hal ini perlu mendapat perhatian.

"Ini perlu mendapat perhatian yang serius dari pengampu kepentingan yang menaruh aparat di sini," tuturnya.

Baca juga: Buntut Keraton Solo Ricuh, Kubu Sinuhun PB XIII Bakal Lapor Polisi: Tunggu Kondisi Korban Stabil

Mereka pun tidak berdaya jika berhadapan dengan oknum yang membawa senjata api.

"Yang bertahan Mas Yudhis dan beberapa abdi dalem kalau melawan 50 orang bahkan ada oknum aparat mengeluarkan pistol ditodongkan tentu takut," jelasnya.

Hanya saja, Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi belum dapat memastikan apakah benar ada anggota Polri yang terlibat.

Namun, ia berjanji akan mengusut informasi ini.

"Kalau salah satu anggota polri dari satuan tertentu kami harus mengumpulkan bukti saksi-saksi betulkah itu. Semua informasi akan kita dalami," tutur Iwan. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved