Berita Karanganyar Terbaru
Ada Rencana Proyek Baru Jalan Tol Lingkar Timur-Selatan, Bupati Karanganyar Juliyatmono: Baru Kajian
Setelah Tol Solo-Ngawi dan Solo-Jogja, kini direncanakan ada Jalan Tol Lingkar Timur-Selatan Solo.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Setelah Tol Solo-Ngawi dan Solo-Jogja, kini direncanakan ada Jalan Tol Lingkar Timur-Selatan Solo.
Itu melewati Kabupaten Karanganyar, Sukoharjo dan Klaten yang terhubung ke Jogja.
Bupati Karanganyar Juliyatmono mengaku, jika hal tersebut masih dalam kajian.
"Itu baru kajian-kajian, namun belum sampai melibatkan saya," kata Juliyatmono kepada TribunSolo.com, Rabu (28/12/2022).
Juliyatmono mengatakan wacana sebenarnya sudah muncul sejak lama, tetapi jalur lingkar.
Dia menuturkan, wacana jalur jalan lingkar Soloraya terbentuk diharapkan bisa menggeliatkan mobilitas barang dan jasa.
Memudahkan aksesbiltas antar kabupaten dan juga tidak ada pihak-pihak yang dirugikan.
Baca juga: Asyik, Habis Tol Solo-Jogja,Akan Dibangun Jalan Tol Lingkar Timur-Selatan Solo yang Lewati Sukoharjo
"Orang selalu berasumsi setiap ada jalan tol, itu muncul orang kaya baru, tapi disamping jalan tol aksesnya sudah tidak terbuka untuk ruang bagi pengembangan ekonomi ke depan," tutur Juliyatmono.
Masih dalam Pembahasan
Sebelumnya, menurut Plt Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda-Litbang) Klaten, Pandu Wirabangsa menjelaskan, tol melewati Karanganyar, Sukoharjo dan Klaten masih dibahas.
"Ini baru. Tadinya Jalan Lingkar Selatan Solo dan semua wilayah lain juga memahaminya seperti itu. Namun ternyata semua berubah," jelas dia kepada TribunSolo.com, Selasa (27/12/2022).
"Sekarang jadi Jalan Tol Lingkar Timur-Selatan Solo. Kini masih studi kelayakan," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, pihaknya telah menghadirkan pemenang proyek studi kelayakan dan desain awal yakni konsultan PT Virama Karya (Persero) untuk mengetahui detail rencana pembangunan tersebut.
Pandu mengatakan, pada kesempatan itu sekaligus dimanfaatkan untuk mendapatkan masukan terkait dengan beberapa hal yang krusial.
"Yang pertama terkait soal lahan pertanian yang terdampak, analisis dampak dari jalan tol itu dan aspek teknis terkait jalan tol," aku dia.
Baca juga: H-1 Jadi Puncak Mudik Natal, 45 Ribu Kendaraan Melintasi Tol dari Semarang ke Solo
Baca juga: Mudik Natal 2022: Aktivitas Tol Semarang-Solo Melonjak 75 Persen, Ada 41.792 Kendaraan Melintas
Menurutnya, jika hal tersebut perlu dilakukan lantaran lahan yang akan digunakan untuk jalan tol tersebut merupakan lahan pertanian produktif.
Lahan tersebut berkontribusi penting dalam memproduksi beras di wilayah Kabupaten Klaten.
"Di sana itu (lahan terdampak tol) merupakan wilayah inti dari ketahanan pangan," terangnya.
Rencananya ruas jalan tol yang akan melewati sisi selatan Kabupaten Klaten itu akan berkisar 7,5 kilometer yang terbagi kedalam Kecamatan Polanharjo, Wonosari dan Delanggu.
"Nanti akan melewati 8 desa, yakni Desa Kranggan, Segaran, Kepanjen, Gatak, Boto, Sekaran, Bentangan, Duwet," papar dia.
"Kalau dari (rencana) trase (titik pembangunan) nantinya akan nyambung dengan jalan tol Solo-Jogja. Titik temunya ada di Kranggan," ungkapnya.
Meski begitu, Pandu menegaskan bahwa rencana tersebut masih sebatas studi kelayakan.
Tim Desain, PT Virama Karya (Persero) Abdul Rasyid menegaskan bahwa hingga saat ini baru dilakukan study kelayakan.
"Ini coba kita kaji, tidak hanya sisi teknis tapi juga dilihat dari sisi demand dengan (ruas) jalan yang sudah ada, sudah memadai untuk lalu lintas saat ini atau belum," jelasnya.
Menurutnya ini masih dalam taraf perencanaan, sehingga masih perlu melakukan kajian lebih lanjut apakah memerlukan jalan lingkar atau jalan tol.
Bukan hanya Kabupaten Klaten saja, namun Kabupaten Sukoharjo dan Karanganyar juga sudah melakukan kajian serupa.
"Ini baru studi kelayakan, masih menunggu hasil," aku dia.
"Karena ini masih ada kajian yang lain lagi dan studi kelayakan juga dilakukan berulang kali," pungkasnya. (*)