Berita Karanganyar Terbaru
Permainan Latto-latto Jadi Fenomena Baru, KPAI : Jangan Batasi Anak-anak Bermain, Tapi Awasi
Permainan Latto-latto dianggap kebablasan karena dilakukan di semua tempat. Oleh karena itu, diperlukan pendampingan dan pengawasan orangtua
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Permainan latto-latto kini menjadi fenomena di kalangan anak-anak dan viral.
Tak hanya anak anak, orang dewasa pun ikut memainkan mainan tersebut.
Permainan sederhana itu sebenarnya bukan permainan baru, karena permainan itu sudah ada sejak lama.
Hanya kembali viral pada akhir-akhir ini.
"Zaman kecil juga sudah ada. Hanya tidak semarak sekarang," ucap Dian Sasmita, Sub Komisi Pengaduan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Pusat, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (11/1/2023).
Dian mengatakan bermain latto-latto seperti bermain kelereng dan layangan, dimana sama-sama membutuhkan skill khusus.
Dia menjelaskan latihan yang berulang-ulang akan membuat mereka terampil.
Baca juga: Gibran Larang Jan Ethes Main Latto-latto, Ternyata Putranya Malah Sudah Beli Duluan
"Selama latihan tersebut, jika ada goresan atau kapalan karena permainan, adalah wajar," kata Dian.
Dia mengatakan sangat menghargai keterampilan memainkan permainan ini.
Pasalnya permainan ini membutuhkan koordinasi gerak tangan yang stabil dan konsentrasi.
"Saya pribadi memainkannya pun tak langsung bisa, bermain latto-latto tidak sesederhana suaranya," kata Dian.
Dia menuturkan maraknya anak-anak memainkan permainan tersebut dianggap kebablasan karena dilakukan di semua tempat.
Oleh karena itu, diperlukan pendampingan dan pengawasan orangtua terhadap anak-anak dalam memainkannya.
Dalam aktivitas anak, apapun itu, orang tua/pengasuh wajib tahu dan membersamai untuk menjelaskan bahaya dan resikonya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.