Berita Solo Terbaru
Masjid Raya Sheikh Zayed Rencananya Dibuka Pertengahan Januari 2023: Masih Ada Pekerjaan Kecil
Pembukaan Masjid Raya Sheikh Zayed Kota Solo rencananya dibuka untuk umum pada pertengahan Januari 2023. Masih ada pekerjaan kecil yang dikerjakan.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sejumlah pekerjaan masih harus dituntaskan sebelum akhirnya Masjid Raya Sheikh Zayed Kota Solo dibuka untuk umum.
Seperti yang disampaikan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag RI, Kamaruddin Amin.
"Ini kan sedikit lagi selesai, masih ada hal-hal kecil yang harus dituntaskan," kata Kamaruddin, Kamis (12/1/2023).
Dari pantauan TribunSolo.com, masih ada sejumlah steger yang disiagakan di beberapa titik Masjid Raya Sheikh Zayed.
Diantaranya, sisi selatan ruang utama masjid dan menara masjid.
Kendati demikian, Kamaruddin masih optimistis bila Masjid Raya Sheikh Zayed masih bisa dibuka untuk umum tepat pertengahan Januari 2023.
"Secepatnya, tunggu saja, dalam waktu yang tidak lama, mudah-mudahan, kira-kira 15 atau 16 (Januari 2023) sudah selesai," katanya.
Adapun Pemerintah Indonesia tentu tidak bisa langsung mengelola Masjid Raya Sheikh Zayed Kota Solo.
Pemerintah masih menunggu serah terima resmi dari Pemerintah Uni Emirate Arab (UEA).
Baca juga: Penandatanganan MoU Masjid Raya Sheikh Zayed: Manajemen Bersama MBZ University dan Islamic Center
"Diserahkan resmi ke kami untuk selanjutnya dioperasikan karena tadi ada manajemennya ditandatangani bersama," ucapnya.
Untuk diketahui, sudah ada proses penandatanganan MoU kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan Mohamed bin Zayed University.
Salah satu poin penandatanganan tersebut berkaitan dengan pengelolaan bersama antara Pemerintah Indonesia dan UEA.
"50 : 50, kepengurusannya, ada pengarah, ada eksekutifnya, ada yang dari kementrian dan ada yang MBZ University," ujarnya.
Pengelola Masjid Raya Sheikh Zayed yang telah disepakati diharapkan bisa mengemban visi dari kehadiran masjid.
Salah satunya visi berkaitan dengan toleransi.
"Di sini akan disampaikan peningkatan literasi keagamaan dengan faham moderat, ada makna toleransi islam yang dalam, toleran, iman menghargai perbedaan agama, suku dan sebagainya," tutur dia.
"Jadi kegiatan, aktivitas masjid ini nanti, keagamaan yang beroentasi pada faham toleransi," tambahnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.