Berita Boyolali Terbaru
Kembalikan Kejayaan Pesanggrahan Pracimoharjo, Pemdes Paras Bakal Hidupkan Pasar Tradisional
Pesanggrahan Pracimoharjo di Boyolali ternyata bukan hanya tempat istirahat raja. Namun, juga merupakan pusat ekonomi masyarakat kala itu.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI- Pesanggrahan Pracimoharjo yang ada di Desa Paras, Kecamatan Cepogo itu tak hanya sebagai tempat istirahat raja saja.
Pesanggrahan yang awalnya didirikan oleh Paku Buwono IV antara tahun 1803-1804 itu juga sebagai pusat ekonomi masyarakat saat itu.
Dimana di depan Pesanggrahan Pracimoharjo itu dulunya merupakan pasar tradisional besar dan bisa disebut sebagai pasar pertama yang ada di Boyolali.
Perangkat Desa Paras, Entarto Trihatmoko, menyebut jika dulunya pasar di dalam kompleks Pracimoharjo ini sangatlah terkenal.
Menjadi andalan masyarakat dalam menjual dan membeli barang.
"Pasar tradisional. Bukan pasar tiban. Ya yang dijual barang-barang kebutuhan masyarakat," ungkapnya.
Pasar tradisional itu beroperasi saat hari pasaran saja, yakni Wage dan Legi.
Menurut cerita tutur, pasar tersebut sangat lah ramai.
Baca juga: Jejak Dua Raja Keraton Solo di Pesanggrahan Pracimoharjo Cepogo : Ternyata Pernah Jadi Markas PETA
Banyak pembeli yang datang ke pasar tersebut.
Namun, seiring berjalannya waktu, pasar itu kemudian ditinggalkan.
Muncul pusat-pusat perdagangan baru.
Seperti pasar Cepogo, Boyolali dan pasar-pasar tradisional lainnya.
Untuk itu, pemerintah desa (Pemdes) Paras berencana untuk menghidupkan kembali pasar tersebut.
Pihaknya pun telah meminta ijin ke Keraton Kasunanan Surakarta soal rencana itu.
" Insyaallah tahun ini sudah bisa beroperasi. Nanti akan kita tata lahannya," jelasnya. (*)