Kisah Pemilik Leker Gajahan Bp Fathoni Jr, Awal Jualan Modal Gerobak Pemberian, Andalkan Motor Supra

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Keluar dari pekerjaannya sebagai seorang distributor di Kota Solo harus diambil Sulistiyono atau Tyo ketika memulai usaha Leker. 

Pekerjaan itu sudah dilakoni suami Maya Afin Suryani tersebut sejak 2009. 

Tyo saat itu dihadapkan pada pilihan keluarga, pekerjaan, dan kuliah. Dia perlu membagi waktu antar ketiganya. 

Keluarga dan kuliahnya di STIE AUB menjadi pilihannya.

Nah, untuk urusan pemasukan finansial keluarga, Tyo kemudian berdiskusi dengan Maya. 

Dan di tahun 2012, Tyo dan Naya lalu membuka usaha leker. Itu terhitung 'nekat', kalau kata Sulistiyono. 

Baru belajar satu tahun di tempat usaha mertuanya, Fathoni, dia langsung berani buka sendiri. 

Lokasi bukanya pun cukup jauh dari lokasi jualan Fathoni. Bila Fathoni di Gajahan, Tyo memilih jualan di kawasan Stadion Sriwedari.

Keputusan Tyo untuk usaha leker mendapat dukungan Fathoni. 

Dia pun mendapat suntikan modal gerobak dan wajan yang sudah tidak dipakai Fathoni. 

Tyo memperbaiki sedikit gerobak pemberian mertua. Untuk wajan, dia mendapat bantuan 3 buah. 

Tyo membuka usaha di sana. Saban pagi, dia berangkat dengan sepeda motor Honda Supra 110 cc hitam. 

Itu untuk mobilisasi dan bantu antar jemput bahan leker. Sepeda motor itu sampai saat ini masih dirawat dan tidak dijual. 

Mulailah berjualan dengan harga awal Rp 2 ribu dengan nama 'Leker Gajahan' sama dengan lapak milik Fathoni.