Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Karut Marut Jalan Tol Lingkar Timur-Selatan Kota Solo, Ternyata Awalnya Direncanakan Non-Tol

Kehadiran proyek tersebut bermula dari upaya pemerintah kota (Pemkot) Solo untuk mengatasi masalah kemacetan yang ada di Kota Solo.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
TribunSolo.com/Dok Biro Setpres Laily
Ilustrasi : Tol Trans Jawa. Setelah Tol Solo-Jogja, kini akan ada Jalan Tol Lingkar Timur-Selatan Kota Solo. Itu melawati jalanan di Solo Raya ke Jogja. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Proyek pembangunan jalan tol lingkar timur-selatan sampai saat ini masih tarik ulur.

Bagaimana tidak, sejumlah kepala daerah yang kawasannya berpotensi terkena imbas proyek pembangunan itu masih belum setuju.

Diantaranya Klaten dan Sukoharjo.

Dua kepala daerah tersebut lebih ingin agar proyek tersebut lebih ke non-tol, bukan tol.

Tapi, sebenarnya, bagaimana perjalanan rencana proyek pembangunan jalur jalan tol lingkar timur-selatan?

Apakah memang dari awal itu langsung tol?

Kehadiran proyek tersebut bermula dari upaya pemerintah kota (Pemkot) Solo untuk mengatasi masalah kemacetan yang ada di Kota Solo.

Itu pun juga sudah melalui kajian, termasuk didasarkan pada volume kendaraan yang keluar masuk ke Solo.

Baca juga: Ternyata Gibran yang Usulkan Jalan Tol Lingkar Timur-Selatan Solo : Sudah Bertemu,Tapi Masih Ditolak

Baik dari arah Sragen dan Karanganyar ada lebih dari 1.200 kendaraan per jam yang melintasi Kota Solo saat tahun 2015.

Andai itu tidak diantisipasi saat itu maka jalan-jalan Kota Solo perlahan tidak bisa menampung jumlah kendaraan yang melintas.

Pemerintah Kota (Pemkot) Solo pun lalu berkomunikasi dengan Kementerian PUPR.

Mereka kemudian mengusulkan adanya pembangunan jalan lingkar timur dan selatan.

Seperti yang disampaikan Kepala Bidang Bina Marga DPUPR Kota Solo, Joko Supriyanto.

"Pemkot Solo melayangkan surat ke Kementrian PUPR untuk tindak lanjut permohonan jalan lingkar timur dan selatan atau Solo Outer Ringroad," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (1/2/2023).

Permohonan tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan pelaksanaan feasibility study atau studi kelayakan.

Itu pun masih non-tol dengan studi dilakukan tahun 2015 dan 2016.

Baca juga: Pertemuan di Soto Gading : Gibran, Sri Mulyani & Etik Belum Sepakat Jalan Tol Lingkar Timur-Selatan

Adapun hasil studi tersebut keluar tahun 2016.

"Trasenya Solo Outer Ringroad dari dekat exit ringroad utara terus menuju ke arah Sukoharjo dan berakhir di jalan Jogja Solo," ucapnya.

Kendati sudah dilakukan studi, kepastian pembangunan masih belum pasti.

Pemkot Solo kemudian kembali melayangkan surat kepada Kementerian PUPR sekira tahun 2021.

Dinas PUPR Kota Solo sudah bersurat sebanyak 2 kali kepada kementerian.

Kementerian PUPR kembali melakukan studi kelayakan pada tahun 2022/2023.

Namun ada perubahan dalam studi kelayakan tersebut.

Studi kelayakan tersebut justru untuk pembangunan jalan tol lingkar timur selatan.

"Saat ini masih dalam tahap penyusunan feasibility study. Layak atau tidak dari hasil rekomendasi feasibility study-nya kewenangan di Kementerian PUPR," tutur Joko.

"Sepertinya yang feasibility study tol trasenya juga tidak banyak berubah. Hanya yang dari jalan Jogja-Solo nanti terhubung ke tol Jogja-Solo," tambahnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved